Referensimu Buat Nyaleg Bang! Ini 7 Film Terbaik Tentang Politik Nepotisme

22 Oktober 2023, 08:00 WIB
Film-film tentang politik nepotisme //Picollage

BUELELENGPOST.COM - Film bertema politik nepotisme dapat menjadi sangat menarik jika dibuat dengan apik. Ini karena topik ini berkaitan dengan masalah sosial dan politik yang bisa saja relevan saat ini.

Nepotisme adalah praktik pemberian perlakuan istimewa kepada orang-orang yang memiliki hubungan keluarga atau kerabat dengan orang yang berwenang.

Praktik ini sering kali terjadi di dunia politik, di mana anggota keluarga pejabat tinggi sering kali mendapatkan posisi atau jabatan yang tidak sesuai dengan kualifikasi mereka.

Baca Juga: Kumpulan Redeem Code Upate Game Ragnarok Origin Jumat, 20 Oktober 2023 Segera Lakukan Penukaran

Film-film dalam kategori ini termasuk "The Ides of March," "All the President's Men," "The Constant Gardener," dan "The Godfather" (meskipun lebih fokus pada dunia kejahatan daripada politik).

Film-film bertemakan politik nepotisme dapat mengeksplorasi berbagai dampak negatif dari praktik ini, baik dari segi moral, sosial, maupun ekonomi. Misalnya, film "The Godfather" (1972) menggambarkan bagaimana keluarga Corleone menggunakan nepotisme untuk membangun kekuasaan dan kekayaan mereka.

Film ini memperlihatkan bagaimana nepotisme dapat menyebabkan korupsi, kekerasan, dan ketidakadilan.

Baca Juga: Ada Beragam Hadiah, Klaim Sekarang Kode Redeem Aktif Lords Mobile Jumat, 20 Oktober 2023

Selain itu, film bertemakan politik nepotisme juga dapat memberikan hiburan dan pembelajaran. Film-film ini sering kali menampilkan konflik dan ketegangan yang menarik untuk diikuti.

Selain itu, film-film ini juga dapat memberikan wawasan tentang bagaimana nepotisme dapat berdampak pada kehidupan masyarakat.

Berikut adalah rekomendasi film terbaik bertemakan politik nepotisme yang menarik untuk ditonton:

1. The Ides of March (2011)

The Ides of March /New York Times

Film "The Ides of March" adalah sebuah film yang disutradarai oleh George Clooney dan dirilis pada tahun 2011. Film ini mencoba untuk menyoroti tema politik dan nepotisme melalui cerita yang berkisar di sekitar kampanye politik yang sengit.

Dalam film ini, kita melihat karakter utama, Stephen Meyers (dimainkan oleh Ryan Gosling), yang merupakan seorang spesialis kampanye yang sangat berbakat.

Dia bekerja untuk seorang calon presiden yang sedang bersaing dalam pemilihan partai, Governor Mike Morris (dimainkan oleh George Clooney). Stephen Meyers sangat terlibat dalam kampanye ini dan sangat berdedikasi untuk mencapai tujuan politiknya.

Baca Juga: Yuk Sist, Klaim Kode Redeem Update Game Lord Mobile, Spesial Sabtu, 21 Oktober 2023

Namun, seiring berjalannya cerita, kita menyaksikan bagaimana politik dan nepotisme merasuki dunia politik. Salah satu aspek utama yang mencerminkan politik nepotisme adalah hubungan antara Governor Morris dan kampanyenya, Paul Zara (dimainkan oleh Philip Seymour Hoffman).

Hubungan ini mencerminkan dinamika di mana kekuasaan dan kesempatan di dalam dunia politik sering kali diberikan kepada mereka yang memiliki hubungan pribadi atau nepotisme, daripada kepada individu yang mungkin lebih berkualifikasi.

Baca Juga: Fresh! Klaim Sebelum Kadaluarsa Kode Redeem Aktif Super Sus Sabtu, 21 Oktober 2023 Ada Beragam Hadiah

Selain itu, film ini juga menggambarkan bagaimana karakter-karakter dalam film ini terjebak dalam permainan politik, pengkhianatan, dan manipulasi.

Stephen Meyers, meskipun sangat berbakat, akhirnya merasakan tekanan politik dan konflik moral yang mempengaruhi keputusan-keputusan yang dia ambil dalam film.

2. All the King's Men (2006)

All the King's Men (2006) /The Tuscalossa News

Film "All the King's Men" versi tahun 2006 adalah remake dari film yang sebelumnya dirilis pada tahun 1949 dan berdasarkan novel klasik karya Robert Penn Warren.

Film ini menyoroti politik nepotisme melalui cerita yang berfokus pada kehidupan dan karier politik karakter utama, Willie Stark (dimainkan oleh Sean Penn).

Dalam film ini, Willie Stark adalah seorang politikus lokal yang awalnya berjuang untuk mendapatkan dukungan politik dan populeritas. Namun, seiring berjalannya waktu, dia menjadi gubernur Louisiana dan akhirnya mengendalikan politik negara tersebut.

Baca Juga: Ada banyak Senjata, Klaim Kode Redeem Aktif PUBG Sabtu, 21 Oktober 2023

Salah satu aspek yang mencerminkan politik nepotisme adalah cara Stark mempekerjakan teman-temannya dan anggota keluarganya dalam berbagai posisi penting dalam pemerintahan.

Dalam film ini, Stark memberikan posisi-posisi penting kepada sahabat-sahabatnya dan kerabatnya, bahkan jika mereka mungkin tidak memiliki kualifikasi yang sesuai untuk posisi tersebut.

Hal ini mencerminkan praktik nepotisme di mana orang-orang dekat dengan seorang pemimpin politik diberikan kekuasaan dan posisi politik tanpa mempertimbangkan kemampuan atau kualifikasi mereka.

Baca Juga: Ini Dia Yang Mulia Ratu, Update Kode Redeem Terbaru Rise of Kingdoms, 21 Oktober 2023

Selain itu, film ini juga menyoroti korupsi dalam politik, yang seringkali menjadi dampak dari praktik politik nepotisme.

Karena Stark memberikan posisi-posisi berpengaruh kepada orang-orang dekatnya, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan semakin merajalela dalam pemerintahan Louisiana.

3. The Last King of Scotland

The Last King of Scotland (2006) /Film4

Film "The Last King of Scotland," yang dirilis pada tahun 2006 dan disutradarai oleh Kevin Macdonald, tidak secara khusus menyoroti politik nepotisme.

Sebaliknya, film ini lebih berfokus pada karakter dan kebijakan brutal yang diterapkan oleh pemimpin Uganda yang kontroversial, Idi Amin (dimainkan oleh Forest Whitaker). Namun, film ini menggambarkan dinamika kekuasaan, ketakutan, dan kultus pribadi yang sering terkait dengan rezim otoriter.

Film ini mengikuti narasi dari sudut pandang Nicholas Garrigan (dimainkan oleh James McAvoy), seorang dokter muda asal Skotlandia yang datang ke Uganda untuk bekerja dalam sistem kesehatan setelah Idi Amin mengambil alih kekuasaan.

Baca Juga: Sugooii! Waktunya Klaim Lagi Kode Redeem Sumo Simulator, 21 Oktober 2023

Garrigan secara tidak sengaja menjadi salah satu penasihat dekat Amin dan mendapatkan akses langsung ke pemimpin Uganda ini.

Meskipun film ini tidak fokus pada nepotisme, itu menggambarkan bagaimana Amin membentuk sebuah rezim yang sangat otoriter dan didasarkan pada kultus pribadi.

Amin menganugerahkan kekuasaan dan posisi kunci kepada mereka yang memuja atau mendukungnya secara pribadi, bukan berdasarkan kualifikasi atau kompetensi.

Ini menciptakan dinamika di mana orang-orang yang setia kepada Amin, terlepas dari kemampuan atau kompetensi mereka, mendapatkan posisi berpengaruh dalam pemerintahan.

Baca Juga: Ini Kode Redeem AFK Arena 21 Oktober 2023: Free Diamonds, Gold, & Hero’s Essence Melimpah!

Selain itu, film ini menunjukkan bagaimana penasihat asing seperti Garrigan bisa terjerat dalam politik yang memprihatinkan dan menghadapi konsekuensi serius karena memihak kepada pemimpin yang sangat berkuasa.

Ini mencerminkan bagaimana politik nepotisme atau pengangkatan berdasarkan loyalitas pribadi sering mengarah pada ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Meskipun film ini tidak menyoroti politik nepotisme secara eksplisit, itu menggambarkan kekuasaan dan penyalahgunaan kekuasaan dalam sebuah konteks politik yang otoriter, yang memiliki kesamaan dengan masalah yang sering terkait dengan nepotisme dalam politik.

4. Syriana (2005)

Syriana (2005) /moviemem.com

Film "Syriana," yang dirilis pada tahun 2005 dan disutradarai oleh Stephen Gaghan, mencoba menyoroti berbagai aspek politik dan bisnis di Timur Tengah, termasuk politik nepotisme. Film ini berfokus pada berbagai karakter yang terlibat dalam industri minyak, mata uang, dan politik di kawasan tersebut.

Baca Juga: Klaim Kode Redeem Honkai Star Rail 21 Oktober 2023 & Borong Light Cone Gratisan

Salah satu cerita dalam film ini melibatkan seorang pangeran Arab Saudi, Nasir Al-Subaai (dimainkan oleh Alexander Siddig), yang berusaha untuk menggantikan saudaranya sebagai penerus takhta.

Nasir adalah contoh nyata politik nepotisme karena dia berusaha memanfaatkan hubungan keluarga untuk mencapai kekuasaan yang lebih tinggi. Meskipun Nasir mungkin memiliki kualifikasi yang layak, dia diuntungkan oleh kedekatannya dengan keluarga kerajaan.

Selain itu, film ini juga menyoroti bagaimana perusahaan minyak dan bisnis besar memanfaatkan hubungan politik di Timur Tengah untuk mengamankan akses ke sumber daya alam yang berharga.

Baca Juga: Kembali Bagi-bagi Fragile Resin! Klaim Kode redeem Genshin Impact, 21 Oktober 2023

Perusahaan-perusahaan ini seringkali berkolusi dengan elit politik setempat untuk mencapai tujuan bisnis mereka, yang mencerminkan hubungan kuat antara politik dan ekonomi dalam praktik nepotisme.

"Syriana" juga mencoba menggambarkan korupsi dan ketidaksetaraan dalam sistem politik dan bisnis di Timur Tengah, yang seringkali merupakan hasil dari praktik nepotisme.

Film ini menciptakan gambaran yang kompleks tentang dinamika politik dan ekonomi di kawasan tersebut dan menggambarkan bagaimana praktik-praktik seperti nepotisme dapat merusak integritas politik dan ekonomi.

5. Charlie Wilson's War (2007)

Charlie Wilson's War (2007) /New York Times

Film "Charlie Wilson's War" adalah sebuah film yang dirilis pada tahun 2007 dan disutradarai oleh Mike Nichols.

Meskipun film ini lebih berfokus pada peran dan tindakan tokoh-tokoh utamanya dalam mengubah kebijakan luar negeri Amerika Serikat terkait dengan Perang Soviet-Afganistan, ada elemen dalam cerita yang mencerminkan politik nepotisme.

Baca Juga: Gass! Kumpulan Kode Redeem Aktif Seal M Sabtu, 21 Oktober 2023 Sebelum Kehabisan

Dalam film ini, kita melihat tokoh utama, Charlie Wilson (dimainkan oleh Tom Hanks), seorang anggota Kongres Amerika Serikat yang memiliki pengaruh yang kuat dalam mengalokasikan anggaran untuk kepentingan militer dan luar negeri.

Charlie Wilson mampu memanfaatkan posisinya untuk mendukung perubahan kebijakan luar negeri Amerika Serikat terkait dengan dukungan terhadap mujahidin Afghanistan dalam melawan pendudukan Uni Soviet.

Dalam perjalanan ini, ia didukung oleh seorang asisten muda dan berbakat bernama Joanne Herring (dimainkan oleh Julia Roberts).

Baca Juga: Ini Kumpulan Kode Redeem Aktif Clash of Clans Sabtu, 21 Oktober 2023 Segera Klaim

Pada tingkat yang lebih umum, film ini menyoroti bagaimana politik nepotisme dapat berperan dalam pengambilan keputusan politik.

Meskipun Charlie Wilson tidak menunjukkan tindakan nepotisme langsung dalam film ini, karakternya mengeksplorasi cara-cara di mana politisi dapat memanfaatkan hubungan politik dan personal mereka untuk mencapai tujuan politik tertentu.

Charlie Wilson memiliki hubungan yang kuat dengan berbagai pihak di dalam dan di luar pemerintah yang membantunya mencapai tujuan politiknya.

Baca Juga: Ini Kumpulan Kode Redeem Aktif Clash of Clans Sabtu, 21 Oktober 2023 Segera Klaim

Meskipun tidak menjadi fokus utama dalam cerita, "Charlie Wilson's War" menciptakan gambaran tentang bagaimana politik nepotisme dapat memengaruhi kebijakan luar negeri dan pengambilan keputusan di lingkungan politik.

Film ini menyoroti bagaimana hubungan pribadi dan kepentingan politik sering kali berperan dalam pembuatan kebijakan, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan luar negeri dan pertahanan.

 

6. The Constant Gardener (2005)

The Constant Gardener (2005) /Metacritic

Film "The Constant Gardener," yang dirilis pada tahun 2005 dan disutradarai oleh Fernando Meirelles, berdasarkan novel karya John le Carré, membahas berbagai isu politik dan korupsi dalam konteks industri farmasi dan bantuan pembangunan di Afrika.

Walaupun film ini tidak secara eksplisit menyoroti politik nepotisme, ada elemen dalam cerita yang mencerminkan politik nepotisme dalam dunia politik dan bisnis.

Baca Juga: Kumpulan Redeem Code Upate Game Ragnarok Origin Jumat, 20 Oktober 2023 Segera Lakukan Penukaran

Film ini menyoroti bagaimana perusahaan farmasi besar dan politikus yang korup bekerjasama untuk mengamankan kepentingan mereka.

Hubungan dekat antara perusahaan farmasi dan politisi menciptakan kesan bahwa posisi politik dan kebijakan dapat dipengaruhi oleh lobi dan koneksi pribadi, yang memiliki kesamaan dengan politik nepotisme.

Dalam film ini, kita melihat bagaimana pejabat tinggi dalam pemerintah Inggris memiliki pengaruh besar dalam mengamankan kontrak bisnis untuk perusahaan farmasi.

Baca Juga: Fresh! ini Kode Redeem Update Stumble Guys Jumat, 20 Oktober 2023, Segera Tukarkan Sekarang

Ini mencerminkan praktik politik nepotisme, di mana pejabat tinggi menggunakan kekuasaan dan pengaruh mereka untuk memengaruhi kebijakan dan perjanjian bisnis yang menguntungkan mereka atau orang-orang yang mereka kenal.

Film ini juga menyoroti bagaimana perusahaan farmasi memberikan kontrak kepada perusahaan lokal yang dikelola oleh orang-orang yang memiliki hubungan dengan pejabat pemerintah.

Hal ini mencerminkan praktik nepotisme di mana bisnis diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan pribadi atau politik yang kuat dengan pejabat pemerintah.

Baca Juga: Banyak Skin Epik! Klaim Kode Redeem Aktif Mobile Legends Jumat, 20 Oktober 2023

Meskipun film "The Constant Gardener" lebih berfokus pada tema korupsi dan dampaknya terhadap masyarakat dan kesehatan global daripada politik nepotisme, elemen-elemen dalam cerita menciptakan gambaran tentang bagaimana hubungan pribadi, kekuasaan politik, dan korupsi dapat memengaruhi pengambilan keputusan politik dan bisnis.

Film ini menyoroti isu-isu kompleks dalam politik dan bisnis global yang sering kali melibatkan praktik-praktik yang merugikan kepentingan umum.

7. The Interpreter (2005)

The Interpreter (2005) /TV Insider

Film "The Interpreter" yang dirilis pada tahun 2005 dan disutradarai oleh Sydney Pollack, adalah sebuah thriller politik yang berfokus pada cerita seorang penerjemah PBB bernama Silvia Broome (dimainkan oleh Nicole Kidman) yang secara tidak sengaja mendengar rencana pembunuhan seorang pemimpin Afrika.

Baca Juga: Kumpulan Redeem Code Upate Game Ragnarok Origin Jumat, 20 Oktober 2023 Segera Lakukan Penukaran

Meskipun film ini lebih berfokus pada elemen cerita penyelidikan, ada beberapa elemen dalam cerita yang mencerminkan politik nepotisme dalam dunia politik internasional.

Film ini menyoroti hubungan pribadi dan politik dalam konteks hubungan internasional. Karakter utama, Silvia Broome, memiliki hubungan pribadi yang kompleks dengan beberapa tokoh politik Afrika yang penting, termasuk Presiden Zuwanie (dimainkan oleh Earl Cameron).

Baca Juga: Fresh! ini Kode Redeem Update Stumble Guys Jumat, 20 Oktober 2023, Segera Tukarkan Sekarang

Hubungan ini menciptakan dinamika di mana hubungan pribadi memengaruhi pengambilan keputusan politik dan kebijakan internasional, yang mencerminkan praktik nepotisme.

Film ini juga menggambarkan bagaimana konflik kepentingan dalam politik internasional dapat memengaruhi keputusan politik.

Beberapa karakter dalam film ini berusaha menjaga hubungan bisnis mereka dengan pemerintah Afrika, bahkan jika itu berarti mendukung rezim yang korup. Ini mencerminkan praktik nepotisme dalam hubungan bisnis dan politik internasional.

Baca Juga: Tukarkan Kode Redeem Terbaru Game Super Sus Jumat, 20 Oktober 2023 Sebelum Kadaluarsa

Selama alur cerita film, kita melihat bagaimana karakter tertentu menggunakan hubungan pribadi dan politik untuk mencapai tujuan mereka dan mempengaruhi politik internasional.

Hal ini menciptakan kesan bahwa politik nepotisme dan manipulasi bisa menjadi bagian dari dunia politik internasional.

Meskipun "The Interpreter" lebih berfokus pada elemen thriller dan cerita penyelidikan, elemen-elemen dalam cerita menciptakan gambaran tentang bagaimana praktik nepotisme, konflik kepentingan, dan manipulasi politik dapat hadir dalam politik internasional dan memengaruhi pengambilan keputusan dalam konteks hubungan internasional.

Baca Juga: TOUCHDOWN! Klaim Sekarang Kode Redeem Ultimate Football 20 Oktober 2023

Film ini memberikan pandangan tentang kompleksitas politik internasional yang sering melibatkan praktik-praktik yang kurang transparan dan tidak selalu mengutamakan kepentingan umum.

8. The Manchurian Candidate (2004)

The Manchurian Candidate (2004) /Roger Ebert

Film "The Manchurian Candidate" versi tahun 2004 adalah remake dari film dengan judul yang sama yang pertama kali dirilis pada tahun 1962 dan berdasarkan novel Richard Condon.

Film ini menggambarkan berbagai aspek politik, konspirasi, dan manipulasi, termasuk elemen-elemen yang mencerminkan politik nepotisme.

Baca Juga: Hack 'Em All Fellas! Berikut Kode Redeem Devil Hunter Idle 20 Oktober 2023

Meskipun film ini berfokus pada tema lain seperti konspirasi dan pengaruh mental, ada elemen-elemen yang menciptakan gambaran tentang politik nepotisme.

Dalam film ini, kita melihat karakter Raymond Shaw (dimainkan oleh Liev Schreiber), yang merupakan seorang prajurit yang mengalami pengaruh mental dan dicuci otak oleh musuh-musuh Amerika.

Shaw juga merupakan putra dari seorang Senator Amerika Serikat, Eleanor Shaw (dimainkan oleh Meryl Streep), yang memiliki ambisi politik yang besar.

Baca Juga: Update Kode Redeem Aktif My Hotpot Story Edisi Jumat, 20 Oktober 2023 Sebelum Kadaluarsa

Senator Eleanor Shaw adalah karakter yang kuat dalam politik Amerika Serikat dan memiliki ambisi besar untuk menjadi presiden. Dia berusaha untuk memanfaatkan putranya, Raymond, sebagai alat untuk mencapai ambisinya.

Ini menciptakan kesan politik nepotisme di mana anggota keluarga memanfaatkan hubungan pribadi mereka untuk mencapai tujuan politik mereka.

Selama alur cerita, kita melihat bagaimana Senator Shaw dan elemen-elemen jahat dalam cerita memanipulasi Raymond Shaw untuk mencapai tujuan politik mereka.

Baca Juga: Tukarkan Kode Redeem Arknights 20 Oktober 2023, Lagi Bagi-bagi Furniture Parts. FREE!

Manipulasi ini menciptakan gambaran tentang bagaimana politik nepotisme dapat digunakan untuk mencapai kekuasaan dan pengaruh dalam politik.

Selama film ini, Senator Shaw dan kelompok rahasia yang memanipulasi Raymond Shaw menunjukkan bahwa mereka bersedia melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan tindakan yang melanggar etika demi mencapai tujuan politik mereka.

Ini mencerminkan praktik-praktik politik nepotisme yang sering kali melibatkan penyalahgunaan kekuasaan dan manipulasi untuk mendapatkan keuntungan politik.

Baca Juga: Borong Diamonds & Recruit Cards! Ini Kode Redeem Legend City, 20 Oktober 2023

Meskipun "The Manchurian Candidate" lebih fokus pada elemen cerita psikologis dan konspirasi, ada elemen dalam cerita yang menciptakan gambaran tentang politik nepotisme dan bagaimana hubungan pribadi dalam politik dapat digunakan untuk mencapai tujuan politik yang tidak selalu bermanfaat bagi kepentingan umum. ***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Tags

Terkini

Terpopuler