Baca Juga: Pertandingan Persib vs PSM Ditunda, Berikut Penjelasan PT LIB
"Petani Pelaga berharap dengan teknologi Internet of Things Smart Farming mampu meningkatkan produktivitas hasil tani sehingga perekonomian makin membaik", kata I Wayan Mudita, Ketua Kelompok PMK Mimba Farm.
Dirinya menyampaikan setelah menggunakan Smart Farming loT ini terdapat penghematan air sebesar 20 persen, peningkatan kapasitas produksi sebesar 10-15 persen serta efisiensi di sisi tenaga kerja hingga 20 persen.
Baca Juga: Ramalan Karakter Seseorang yang Lahir 3 Februari, Boros dan Senang Bicara
“IoT ini dimanfaatkan untuk memudahkan kami sebagai petani hidroponik untuk penyiraman, pemupukan, mengatur suhu dan kelembapan bahkan dari jarak jauh,” ungkap Mudita.
Mudita juga menjelaskan bahwa dirinya memiliki manajemen tanam, sehingga dalam seminggu, misalnya, ingin 4 kali panen, maka akan dibuatkan rencana mulai menanam dan memanen sehingga rekanan dapat menentukan berapa kali mengambil sayur dalam seminggu.
Baca Juga: Mengenal Fungsi dan Penjelasan Tentang Rong Tiga atau Sanggah Kamulan di Bali
“Jadi semuanya sudah terjadwal sehingga sayur-sayur premium kita sudah laku semua, dengan perkiraan omzet per bulan sebesar Rp50 - Rp60 juta,” pungkasnya. ***