Makna dan Penjelasan Tentang Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Versi Bali

- 10 Februari 2022, 10:22 WIB
Ilusterasi banten Bali
Ilusterasi banten Bali /dok. Gede Apgandhi Pranata/ Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Tumpek merupakan hari raya Hindu yang terjadi sepanjang tahun. Dalam 1 tahun setidaknya menemui 6 tumpek, tumpek datang setiap 35 hari sekali sesuai perhitungan Kalender Bali.

Tumpek merupakan pertemuan antara Saptawara Saniscara dan Pancawara Kliwon sedangkan untuk menentukan jenis tumpek yang datang ada bergantung pada Wuku yang mengikutinya.

Semisal Wuku Uye bertemu dengan Saptawara Saniscara dan Pancawara Kliwon maka akan dirayakan tumpek uye atau tumpek kandang, klik di sini untuk mengetahui tabel pelaksanaan Dewa Yadnya berdasarkan Pawukon.

Baca Juga: Makna dan Perayaan Rainan Buda Cemeng Menail, Payogan Bhatari Manik Galih

Keenam tumpek yang dimaksudkan adalah Tumpek Lande, Tumpek Wariga,TUmpek Kuningan, Tumpek Krulut, Tumpek Uye dan Tumpek Wayang.

Tumpek Krulut merupakan upacara yadnya yang dirayakan setiap Sabtu Kliwon Wuku Krulut sebagai wujud syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Perayaan Tumpek Krulut jatuh dua kali dalam setahun.

Tumpek Krulut juga dikaitkan dengan hari kasih sayang yang bersifat universal termasuk seluruh alam beserta isinya.

Baca Juga: Rainan Bali atau Rahinan Bali yang Datang Berdasarkan Perhitungan Sasih atau Bulan

Mengutip dari laman disbud.bulelengkab.go.id pada Kamis, 10 Februari 2022, Prof. Dr. Drs. I Made Surada, MA, seorang dosen dari Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menjelaskan bahwa kata Krulut secara harafiah bermakna kasih sayang atau tresna.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x