Mantra yang Digunakan untuk Rainan Pegatwakan Beserta Bantennya

- 13 Juli 2022, 03:36 WIB
Canang, sarana persembahan umat Hindu di Bali
Canang, sarana persembahan umat Hindu di Bali /Ariek Putra Wijaya/Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Pegatwakan atau juga ditulis sebagai Pegat Uwakan merupakan rainan Hindu yang datang pada Buda Kliwon Wuku Pahang atau pada setiap 210 hari (6 bulan sekali).

Pada rainan ini biasnaya umat Hindu akan mencabut penjor yang telah dipasang di depan rumah ketika penampahan Galungan lalu.

Rainan Pegatwakan yang menjadi penanda berakhirnya rangkaian hari raya Galungan dan Kuningan. Jika dihitung, rainan Pegatwatakan datang tepat 35 hari setelah perayaan galungan.

Baca Juga: Mantra yang Bisa Digunakan saat Galungan, Kuningan dan Pagerwesi

Piranti yang terpasang di penjor akan dibakar dan abunya dimasukkan dalam klungah nyuh gading yang telah dikasturi.

Setelah itu klungah nyuh gading tadi ditanam pada tempat pemasangan penjor tadi. Dalam Lontar Sundarigama dijelaskan sebagai berikut.

Pahang, Buda Kliwon Pegatwakan, ngaran, pati warah panelasning mengku, biana semadi, waraning Dungulan ika, wekasing perelina, ngaran kalingan ika, pakenaning sang wiku lumekasang kang yoga semadi,

umoring kala ana ring nguni, saha widi-widana sarwa pwitra, wangi-wangi, astawakna ring sarwa dewa, muang sesayut dirgayusa abesik, katur ring Sang Hyang Tunggal, panyeneng tatebus.

Baca Juga: Penjelasan Tentang Penyekeban yang Merupakan Rangkaian dari Galungan dan Kuningan

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x