Hari Suci Nyepi Menjadi Media Edukasi Keluhuran Kearifan Lokal Bagi Wisatawan

- 20 Maret 2023, 19:47 WIB
Ketut Swabawa, CHA, Praktisi Pariwisata Bali
Ketut Swabawa, CHA, Praktisi Pariwisata Bali /Dok. Ketut Swabawa

BULELENGPOST.COM - Masyarakat Hindu di Bali akan menyambut dan merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945 yang jatuh pada 22 Maret 2023. Ini merupakan yang pertamakali sejak berlalunya pandemi COVID-19.

Momentum ini kembali terasa sebagaimana perayaan tahun-tahun sebelumnya pada operasional industri perhotelan.

Untuk menghormati kesucian pergantian tahun menurut perhitungan kalender Hindu tahun Caka ini, pihak manajemen hotel wajib memperhatikan sistem tata kelolanya yang berorientasi pada kelancaran operasional, kenyamanan wisatawan serta norma-norma keagamaan yang dianut warga masyarakat yang beragama Hindu melalui Catur Brata Penyepian.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali Selasa, 21 Maret 2023

Karena seperti yang kita ketahui basis pariwisata Bali adalah budaya, maka peranan pelaku usaha dan pekerja pariwisata sangat penting untuk menjadikan Hari Suci Nyepi sebagai media mengedukasi wisatawan tentang keluhuran kearifan lokal yang khususnya ada di Bali.

Bahwa ada larangan-larangan yang berlaku di seluruh wilayah Bali pada saat Nyepi dan wisatawan dapat berpartisipasi untuk memiliki pengalaman unik yang satu-satunya ada di dunia ini.

Baca Juga: Ala Ayuning Dewasa hari baik Hindu Selasa, 21 Maret 2023

Hal tersebut disampaikan oleh Ketut Swabawa, salah satu Praktisi Pariwisata Bali saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Sabtu, 18 Maret 2023.

"Secara edukatif pihak hotel dapat menyebarkan informasi semacam sosialisasi terkait Nyepi bahkan lebih menarik dalam design kekinian termasuk digital graphic," kata Swabawa.

Baca Juga: Fakta Kepribadian Kelahiran Soma Kliwon Uye Senin, 20 Maret 2023

Ditambahkannya, Sistem operasional yang telah disesuaikan seperti penggunaan pakaian adat madya Bali, pemadaman lampu penerangan di area publik, himbauan pembatasan penerangan di dalam kamar, pembatasan jam buka operasional restoran hanya sampai sore hari atau tutup lebih awal sebelum hari gelap, penjagaan pintu gerbang utama dan menutup akses keluar masuk hotel dari jalan raya, tidak menyalakan musik di public area (lobby dan restoran) atau mengadakan acara yang memancing kegaduhan dan sebagainya.

Baca Juga: Hasil Survei Jelang Ramadan 2023, E-Commerce Mana yang Jadi No.1 Pilihan Pengguna?

Sementara untuk mengantisipasi kebosanan wisatawan akibat pembatasan sesuai Catur Brata Penyepian, dapat diinisiasi dengan penyediaan menu restoran yang khusus dan menawarkan produk lokal, in house guest activity (mejejahitan, melukis, menganyam daun kelapa, belajar menari Bali tanpa iringan gamelan, nyurat lontar, dan sebagainya). Hal ini akan menciptakan kesan istimewa dengan pengalaman Nyepi di Bali.

Baca Juga: Ada Banyak Hadiah, Klaim Sekarang Kode Redeem Aktif Modern Warships Senin, 20 Maret 2023

Seiring pergeseran jaman dan perubahan perilaku masyarakat global, Bali sebagai destinasi favorit dunia membutuhkan upaya-upaya konkrit oleh semua stakeholders termasuk industri pariwisata untuk pelestarian adat, budaya, seni dan tradisi.

Eksistensinya merupakan pendorong pariwisata berkelanjutan mengingat Bali sebagai superhub destinasi Indonesia.

Baca Juga: Sebelum Kadaluarsa Klaim Sekarang Kode Redeem Aktif Call of Duty Senin, 20 Maret 2023

Dalam kaitan tersebut, selain tujuan utama bisnis perusahaan adalah keuntungan finansial, pihak hotel juga wajib menjaga eksistensi pariwisata budaya ini melalui menghormati kearifan lokal sehingga wisatawan yang menginap juga ikut menghormatinya.

"Semoga terwujud pariwisata berkelanjutan yang menjadi tanggung jawab pelaku usaha dan juga wisatawan," harap swabawa.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali Senin, 20 Maret 2023

Selamat Hari Suci Nyepi Caka 1945,
Semoga seluruh umat senantiasa damai dan bahagia melalui keheningan untuk harmonisasi kehidupan semesta.

***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x