Purnama Kedasa, Hari Suci di Bali, Berikut Banten dan Penjelasannya

- 4 April 2023, 09:20 WIB
Canang
Canang /Sunemo / Pixabay

BULELENGPOST.COM - Rabu, 5 April 2023 merupakan Purnama Kedasa. Ini merupakan hari yang disucikan khususnya di Bali. Pada Purnama Kedasa, di Pura Agung Besakih berlangsung puncak piodalan Ida Bhatara Turun Kabeh.

Dikatakan pula bahwa Purnama Kedasa menjadi puncak dari seluruh Purnama yang ada, bulan akan bersinar lebih terang dari Purnama pada umumnya.

Purnama Kedasa adalah rainan yang datang pada Sasih Kedasa berdasarkan perhitungan dari Kalender Bali. Purnama merupakan bulan penuh atau juga dikenal sebagai Sukla Paksa.

Saat Purnama Kedasa ini juga berlangsung odalan atau piodalan termasuk Ida Bhatara Turun kabeh di Pura Agung Besakih.

Baca Juga: Jadwal Purnama dan Tilem Sepanjang Bulan April 2023 Lengkap dengan Penjelasannya

Disebutkan dalam lontar Sundarigama jika Purnama Sasih Kedasa atau disebut Sasih Waisaka dilaksanakan pemujaan atau penghormatan keapda Sang Hyang Sunya Amerta yakni manifestasi Tuhan yang bersemayang di kahyangan.

Pemujaan dilakukan pada Sanggah Kemulan, Sad Kahyangan, Tri Kahyangan dan lainnya.

Baca Juga: Sudah Rilis, Klaim Segera Yuk? Kode Redeem Aktif The Spike Volleyball Selasa, 4 April 2023 Sebelum Kehabisan

Sedangkan untuk sarana melaksanakan Purnama Kedasa bisa menggunakan suci, daksina, ajuman, dandanan aprangkat, ikan serba suci, canang wangi-wangi, reresik dan kelengkapan lainnya. Serta disesuaikan dengan wilayah dan kemampuan masing-masing.

Untuk segehan yang dihaturkan di bawah menggunakan Segehan Agung, Segehan Sasah 6 tanding dan menyertakan ikan bawang jahe.

Umat bisa melaksanakan upakara Prayascita Luwih, Panyeneng dan Toonan. Untuk Purnama secara umum merupakan payogan dari Sang Hyang Candra.

Baca Juga: Mengenal Rainan Tumpek Kandang, Makna, Banten Hingga Doa yang Digunakan untuk Melaksanakannya

Ini Juga disebutkan dalam Lontar Sundarigama sebagai berikut:

Mwah hana pareresiknira sang hyang rwa bhineda, makadi sang hyang surya candra, yatika nengken purnama mwang tilem, ring purnama sang hyang ulan mayoga, yan ring tilem sang hyang surya mayoga.

Artinya:

Ada lagi hari penyucian diri bagi Dewa Matahari dan Dewa Bulan yang juga disebut Sang Hyang Rwa Bhineda, yaitu saat tilem dan purnama.

Baca Juga: Banten Ulihan, Rainan yang Dipercaya Sebagai Kembalinya para Dewasa ke Khayangan

Saat purnama adalah payogan Sang Hyang Wulan (Candra), sedangkan saat tilem Sang Hyang Surya yang beryoga.

Selain itu, pada rainan Purnama juga baik digunakan untuk menyucikan diri.

Jika hendak melakukan sedekah atau berdana, Purnama juga waktu yang tepat untuk melaksanakannya.

Sarasamuscaya, 170 menyebutkan sebagai berikut:

Amatsaryam budrih prahurdanam dharma ca samyamam,
wasthitena nityam hi tyage tyasadyate subham.
Nihan tang dana ling sang Pandita, ikang si haywa kimburu,
Ikang si jenek ri kagawayaning dharmasadhana,
apan yan langgeng ika, nitya katemwaning hayu,
pada lawan phalaning tyagadana.

Baca Juga: Sudah Rilis Kode Redeem Game Epic Treasure Selasa, 4 April 2023, Buruan Klaim Sekarang

Artinya:

Yang disebut dana (sedekah) kata sang pandita, ialah sifat tidak dengki (iri hati), dan yang tahan berbuat kebajikan (dharma) sebab jika terus menerus begitu, senantiasa keselamatan akan diperolehnya, sama pahalanya dengan amal yang berlimpah-limpah.

Dalam petikan Bhagawad Gita, XVII. 25 juga disebutkan:

Tat ity anabhisanshaya
Phalam yajna-tapah-kriyah,
Dana-kriyas ca vividhah
Kriyante moksa-kansibhih

Yang artinya: dengan ucapak “Tat” dan tanpa mengharap-harap pahalan atas penyelenggaraan ucapan yajna, tapabrata dan juga dana punia yang berbagai macam jenisnya, dilaksanakan oleh mereka yang mengharapkan moksa. ***

***

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah