Inilah Tujuan dan Makna dari Ogoh-ogoh saat Nyepi di Bali, kKapan Pertama Kali Digelar?

- 9 Maret 2024, 21:25 WIB
Salah satu ogoh-ogoih terbaik yang dipilih dewan juri dalam parade Kesanga Festival 2024 di Catur Muka Denpasar, 1 Maret 2024.
Salah satu ogoh-ogoih terbaik yang dipilih dewan juri dalam parade Kesanga Festival 2024 di Catur Muka Denpasar, 1 Maret 2024. /kartika mahayadnya/denpasar update

Makan dan Tujuan Diadakan Ogoh-ogoh

Adapun makna dari diadakannya ogoh-ogoh adalah untuk menghalau keburukukan dan hal negatif lainnya. Selain itu, ogoh-ogoh juga menjadi lambang dari sifat buruk manusia.

Baca Juga: Kasi Paham Mahasiswa Harvard, King! Ini Kode Redeem IQ Wars Simulator 9 Maret 2024


Banten Pengrupukan

Dilansir dari Filsafat Hindu, disebutkan dalam Lontar Sundarigama dan juga Tatta Gama Tiga disebutkan jika inti dari Pengrupukan adalah melaksanakan Caru Pancasata di Perempatan Desa atau melakkukan Tawur Agung yakti tingkat utama.

Sedangkan pada tingkat keluarga atau rumah masing-masing umat dihaturkan Segehan Agung Panca Warna Sia (9) Tanding, ikan dan ayam brumbun yang diolah, segehan agung, segehan cacah 108 tanding yang dilengkapi dengan tuah dan arak.

Banten atau segehan ini ditujukan kepada Sang Bhuta Raja, Sang Raja, Sang Bhuta Kalabala ketika Sandhyakala.

Baca Juga: Medalimu Lagi Diukir, Ndral! Klaim Dulu Kode Redeem Commander Simulator 9 Maret 2024

Ngerupuk kemudian dilakukan setelah dilaksanakan pecaruan dengan tujuan memulangkan Bhutakala dengan sarana obor.

Sembari keliling rumah membawa ogor, tirta dan bunyi-bunyian sembari mengucapkan sesontengan "mekaon, mekaon, mekaon" semabanyak 3 kali keliling.

Jam berapa Ogoh-ogoh Diarak

Setelah itu, barulah oogoh-ogoh diarak keliling desa atau tepatnya pada Sandhyakala.

Ogoh-ogoh kemudian diarak mengelilingi desa dan sekitarnya yang diiringi oleh lantunan baleganjur.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah