Buda Keliwon Pegatuwakan, Akhir dari Galungan, Berikut Penjelasannya

- 22 Maret 2024, 14:30 WIB
Penjor Galungan akan dicabut saat pertemuan Buda Kliwon Wuku Pahang atau dikenal dengan pegatwakan
Penjor Galungan akan dicabut saat pertemuan Buda Kliwon Wuku Pahang atau dikenal dengan pegatwakan /Bulelengpost/ flickr/ Clearwaters Photo/

BULELENGPOST.COM -  Buda Keliwon Pegatuwakan merupakan pendan jika rangkaian Galungan Kuningan telah berakhir.

Sebagaimana diketahui jika rangkaian tersebut berlangsung selama 1 bulan tujuh hari terhitung sejak Tumpek Wariga yakni pada Saniscara Kliwon Wuku Wariga.

Dan berakhir ketika Buda Kliwon Wuku Pahan atau dikenal dengan Buda Keliwon Pegatuwakan. Saat Pegatwakan ini, seluruh atribut yang berkaitan dengan Galungan Kuninga dilepas.

Mulai dari penjor, smapian hingga tamiang seluruhnya dilepas lalu dibakar dengan serangkaian upakara.

Baca Juga: Waktunya Panen Killstreak, King! Ini Dia Kode Redeem Blood Strike 22 Maret 2024

Pegatwakan atau juga disebut sebagai Pegat Uwakan datang berdasarkan pertemuan antara Buda Kliwon Wuku Pahang atau pada setiap 210 hari (6 bulan sekali).

Saat penjor dicabut, piranti yang menghiasi penjor seperti pale gantung, pale buah dan lainnya kemudian di lepas dari bambu lalu dibakar.

Abunya dimasukkan dalam klungah nyuh gading yang telah dikasturi. Setelah itu klungah nyuh gading tadi ditanam pada tempat pemasangan penjor tadi. Dalam Lontar Sundarigama dijelaskan sebagai berikut.

Baca Juga: Mantra yang Bisa Digunakan saat Galungan, Kuningan dan Pagerwesi

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x