Taman Penasar Duta Gianyar, Sajikan “Lelawat” Tuntunan Ajaran Adi Luhur

- 18 Juni 2024, 16:20 WIB
Taman Penasar Duta Gianyar, Sajikan “Lelawat” Tuntunan Ajaran Adi Luhur
Taman Penasar Duta Gianyar, Sajikan “Lelawat” Tuntunan Ajaran Adi Luhur /Humas Disbud Provinsi Bali/ Bulelengpost/

BULELENGPOST.COM - Sanggar Pratiniyata Budaya Banjar Mas Desa Bedulu, Blahbatuh Gianyar tampil menghibur dalam ajang Taman Penasar (Wimbakara) pada PKB ke-46, di Kalangan Ratnakanda, Taman Budaya, Selasa, 18 Juni 2024.


Duta kota seni kali ini mengusung tema Lelawat yakni berpijak pada tuntunan atau ajaran adi luhung masa silam. Dimana Sekaa Taman Penasar ini menggali nilai-nilai positif dari kisah kerajaan Bedahulu, dalam mengatasi segala permasalahan yang terjadi saat itu dan dijabarkan dalam memaknai situasi saat sekarang.


Problema masa kini, masalah moralitas dikemas apik dalam sajian seni tutur para penampil yang berasal dari kalangan generasi muda. Mereka mengolah secara kreatif materi-materi atau ide-ide otentik dalam seni sastra dan karawitan khas daerahnya. Setiap pupuh dilantunkan, kemudian diartikan dan dibahas dalam bentuk dialog. Tak jarang dibumbui perdebatan sengit antara yang satu dengan lainya.

Baca Juga: Segera Klaim Sekarang Kode Redeem Terbaru Game Mobile Legends Selasa, 18 Juni 2024

Terdapat 8 orang penembang dan peneges, didukung 12 penabuh geguntangan dan esemble semar pegulingan. Durasi pementasan 1 jam itu pun dinilai oleh tim dewan juri dan mendapat perhatian antusias dari penonton yang memadati kalangan di sebelah Selatan panggung Arda Candra itu.


Dibalik kesuksesan sekaa Taman Penasar Bedulu tampil di kalangan Taman Budaya, ada beberapa kendala yang dihadapinya. Yakni upaya menemukan sosok atau pemeran dalam sajian pentas seni melantunkan pupuh menjadi kendala tersendiri bagi pengempu Sanggar.
Seperti diakui Ketut Murtika selaku pembina. Pihaknya menuturkan kebetulan di daerah Bedulu, dan sekitarnya memang dikenal ada kesenian arja klasik dan pegambuhan.

Baca Juga: Sudah Waktunya Menukarkan Kode Redeem Update Call of Duty Selasa, 18 Juni 2024

“Satu sisi memang didukung daerah kami penekun kesenian klasik seperti arja dan gambuh tak kesulitan menemukan calon penembang, namun di satu sisi kami sulit mempertemukan mereka apalagi pemeran muda, ada yang bisa metembang namun waktunya sulit dipertemukan, karena sibuk dengan profesinya, seperti masih sekolah atau kuliah,” terang Murtika atau akrab disapa pak Rama itu. .


Selaku penekun Gambuh, Pak Rama merasa bersyukur peluang Taman Penasar tetap diberikan dalam ajang PKB . “ Biasanya kidung, pupuh dinyanyikan saat upacara Yadnya di Bali, dan ini sebenarnya hampir merata di Bali, kami optimis akan muncul generasi baru di masa mendatang, asalkan pembinaan dan ruang berkesenian mereka diberikan secara terus menerus, seperti panggung PKB ini,” tandasnya.

Baca Juga: Lirik dan Chord Dasar Lagu Lincah di Ranjang dari Raka Sidan ft Ayu Sraswati

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah