Menyaksikan Keindahan Tari Legong Gaya Peliatan Karya ‘Gusti Made Sengog’ di Pesta Kesenian Bali 2024

- 22 Juni 2024, 07:00 WIB
Mengenang dan Mengenal Tari Legong Gaya Peliatan Karya ‘Gusti Made Sengog’
Mengenang dan Mengenal Tari Legong Gaya Peliatan Karya ‘Gusti Made Sengog’ /Bulelengpost/Dinas Kebudayaan Provinsi Bali

BULELENGPOST.COM - Kriyaloka (Lokakarya) dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI menghadirkan topik Seni Tari “Legong Gaya Peliatan Karya Gusti Made Sengog”. Kegiatan yang berlangsung di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Provinsi Bali, Jumat (21/6/2024) itu, tergolong sangat menarik. Narasumber, tak hanya memaparkan teori, tetapi mempratekan secara langsung, sehingga menjadi sangat komunikatif.

Bahkan, untuk menguatkan pemaparannya, narasumber yakni Anak Agung Gde Oka Dalem menghadirkan para penari yang sempat belajar bersama Gusti Made Sengog dalam jenjang waktu dari tahun1959 hingga tahun 1970-an. Murid-murid Gusti Made Sengog ini tak hanya mempratekan tari yang pernah dipelajari, juga memberi testimoni kesohoran maestro Gusti Made Sengog.

Menariknya lagi, peserta lokakarya lebih banyak diikuti oleh kalangan seniman, budayawan, pemerhati seni dan budaya, serta para mahasiwa dan siswa seni di Bali. Mulai dari mahasiswa ISI Denpasar, UNHI, Universitas PGRI Mahadewa, SMKN 3 Sukawati, SMAN 3 Denpasar, SMKN 5 Denpasar dan lainnya.

Baca Juga: Kumpulkan Hadiah Terbaru Kode Redeem Aktif Modern Warships, Sabtu, 22 Juni 2024 Klaim Sebelum Kehabisan

Oka Dalem mengatakan, ciri khas tari legong Peliatan ini memang beda dari Legong Saba, Badung dan lainnya. Legong Peliatan, selalu terkait antara penari, guru, pembina, dan penabuh yang merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. “Di Peliatan, sudah mempunyai penata tabuh, panata tari bahkan penata busana, sehingga membuat suatu karya palegongan sesuai dengan pakem dan sesuai pula dengan karakter daerahnya,” paparnya.

Termasuk pula ciri khas Legong Peliatan itu juga sesuai dengan daerahnya. Kalau keunikannya, ada gerak ngelayak (kayang), sehingga kalau menyaksikan tari Legong Peliatan akan sangat kentara sekali, karena memiliki kekhasan itu. Selain itu, kapala penari sedikit mendongka ke atas tepar di kepala penonton. “Cara penyampaian geraknya juga berbeda pula. Hal itu tercermin, kalau mereka tampil di panggung,” imbuhnya.

Baca Juga: Sesuai Arahan Paduka Raja, Capt! Klaim Kode Redeem Watcher of Realms 22 Juni 2024

Oka Dalem menghadirkan Anak Agung Arimas, murid Gusti Made Sengog yang dilatihnya pada pada tahun 1959. Usai menari, Arimas mengaku bangga sekali menjadi bagian dari murid Gusti Made Sengog. Dalam latihan, Gusti Made Sengog fisiknya sangat kuat dan sangat pintar sekali mengingat dalam gerakan setiap tarian sampai muridnya kalah fisik dan cepat lelah. Ketika istirahat, Niang selalu melatih gerakan mata sambil duduk dengan tujuan agar kuat mendelik (melotot).

Desak Putu Widi Kencanawati yang mulai belajar menari legong sejak umur 8 tahun. Untuk belajar ngagem, nyeledet, nyregseg memerlukan waktu yang cukup lama. Kemudian olah tubuh, gerakan kepala, lutut, kaki leher pinggang tangan dengan waktu yang khusus belajar seni peran tari legong. Sebelum itu, disuruh mendengarkan cerita dulu supaya bisa menjiwai lakon yang diperankan.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah