Dalam kesempatan ini, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto turut menyampaikan bahwa RUPTL yang telah disusun saat ini merupakan RUPTL paling hijau dengan porsi pembangunan pembangkit EBET mencapai 20,9 giga watt (GW) di mana 5,2 GW diperuntukkan untuk pembangunan PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Terakhir, dirinya berharap agar seluruh komponen dapat bekerja sama menyukseskan pembangunan EBET tak hanya di Pulau Nusa Penida, namun di seluruh wilayah Indonesia demi meningkatkan bauran EBET dan mempercepat transisi energi dan mencapai NZE 2060 mendatang.
***