Afasia Menjadi Alsan Bruce Willis untuk Pensiun dari Dunia Akting, Apa Itu Penyakit Afasia?

- 1 April 2022, 14:09 WIB
Bruce Willis terpaksa harus mengakhiri kariernya yang gemilang, pensiun dari dunia akting setelah dinyatakan menderita penyakit afasia. (Foto: Instagram/@brucewillisbw)
Bruce Willis terpaksa harus mengakhiri kariernya yang gemilang, pensiun dari dunia akting setelah dinyatakan menderita penyakit afasia. (Foto: Instagram/@brucewillisbw) /

BULELENGPOST.COM --- Bruce Willis mengumumkan bahwa dirinya akan pensiun dari dunia perfilman. Mengejutkan, namun dia memberikan alasan logis terkait hal tersebut.

Pemain film Die Hard ini mengatakan bawah dirinya tengah menderita penyakit afasia, di mana penyakit ini masih awam untuk terdengar untuk kalangan masyarakat.

"Afasia hanya berarti bahwa seseorang memiliki masalah dengan bahasa yang tidak mereka alami sejak lahir," kata ahli saraf Mayo Clinic di Minnesota, Hugo Botha, dikutip dari Antara pada Jumat, 1 April 2022.

Baca Juga: Film Garapan Tim Paduan Suara 'Melodialog' Tembus 490 Ribu Penonton di Youtube

Di Amerika, setidaknya terdapat 2 juta orang yang mengalami penyakit afasia, ini disebutkan oleh National Aphasia Association (NAA).

Sehingga afasia menjadi lebih umum dari pada penyakit parkinson, cerebral palsy, atau distrofi otot.

Penyebab umum dari afasia adalah stroke atau cidera kepala. "Ada kemungkinan lain (penyebab afasia), seperti dari penyakit neurodegeneratif," kata ilmuwan kognisi di Universitas Johns Hopkins, Brenda Rapp.

Baca Juga: Cegah Penyakit Akibat Debu Vulkanik Letusan Gunung dan Cara Mengobatinya

Dijelaskan bahwa otak memiliki tugas yang kompleks salah satunya adalah mengatur bahasa yang melibatkan pemilihan kata, menggerakkan mulut hingga menyuarakannya sedangkan di sisi lain mendengar serta menguraikan maknanya.

"Setiap orang kadang-kadang berjuang untuk menemukan kata yang tepat, tetapi Anda bisa membayangkan pada afasia, ini sering terjadi," tambahnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali Sabtu, 2 April 2022

Penyakit afasia terdiri dari beberapa jenis yang dipengaruhi oleh bagian otak yang diinfeksinya.

Pada kasus afasia ekspresif, ahli patologi wicara dari American Speech Language Hearing Association (ASHA) Brooke Hatfield mengatakan penderita biasanya memahami bahasa dengan cukup baik tetapi mengalami kesulitan mengeluarkan kata-kata.

Baca Juga: Berikut Bait Doa Memohon Terhindar dari Wabah Penyakit Menurut Hindu Bali

"Dalam afasia reseptif kata-kata datang dengan mudah, tetapi itu mungkin bukan kata-kata yang tepat. Dan sulit bagi orang itu untuk memahami apa yang mereka dengar," tambah Hatfield.

kendati demikian, kabar baik menurut Hatfield, penderita memiliki kesempatan dalam pemulihan untuk jangka panjang. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah