Cegah Penyakit Akibat Debu Vulkanik Letusan Gunung dan Cara Mengobatinya

- 6 Desember 2021, 08:05 WIB
Alat berat terendam material awan panas erupsi Gunung Semeru di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). PVMBG mengeluarkan rekomendasi masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor Tenggara - Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru.
Alat berat terendam material awan panas erupsi Gunung Semeru di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). PVMBG mengeluarkan rekomendasi masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor Tenggara - Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru. /Umarul Faruq/hp/ANTARA FOTO

BULELENGPOST.COM --- Debu vulkanik dan asal akibat letusan gunung berapa beresiko memunculkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Selain itu, Asap dan debu vulkanik dari letusan gunung berapi salah satunya Semeru yang terletak di Lumajang dan Malang Jawa Timur juga bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan.

Hal ini diungkapkan oleh Prof. Tjandra Yoga Aditama seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Baca Juga: Pastikan Bantuan Tersalurkan, Menteri Risma Kunjungi Tinjau Camp Pengungsi Gunung Semeru

"Perlu diwaspadai perburukan dari penyakit kronik baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stres atau lalai makan obat," kata Tjandra Yoga dikutip dari Antara pada Senin, 6 Desember 2021.

Tjandra Yoga yang pernah menjabat sebagai Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes dan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara juga menyebutkan jika bukan tidak mungkin awan panas dapat terinhalasi ke dalam paru yang disebut trauma inhalasi.

Baca Juga: Cara Mengindari Asam Lambung Agar Tidak Kumat

"Mungkin perlu tindakan bronkoskopi. Selain itu juga dapat terjadi berbagai cedera seperti patah tulang, luka dan sebagainya," ujar dia.

Namun hal itu dapat dicegah dengan melakukan beberapa tindakan kecil seperti tidak keluar rumah atau lokasi pengungsian namun jika dalam keadaan terpaksan wajib menggunakan masker.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x