Tepis Tuduhan Perang Nuklir, Menlu Rusia Tegaskan Invasi ke Ukraina Jalan Terus

3 Maret 2022, 21:18 WIB
Rusia bersikukuh akan tetap melanjutkan invasi ke Ukraina jika rezim pemerintahan Ukraina saat ini masih berkuasa /Reuters

BULELENGPOST.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menegaskan bahwa negaranya tidak akan memulai perang nuklir.

Meski berkomitmen tidak akan memulai perang nuklir, Rusia tetap bersikukuh akan terus melanjutkan operasi militer mereka di Ukraina.

Rusia dituduh negara-negara barat berusaha memicu Perang Dunia III yang kemungkinan berawal dari ditemukannya senjata nuklir.

Baca Juga: Cina Tak Bergeming, Kendati Proyek Infrastrukturnya Hancur Akibat Konflik Rusia-Ukraina

Lavrov menepis tuduhan itu dengan mengatakan Kremlin tidak pernah terpikir untuk memulai perang nuklir.

Sebaliknya, negara-negara Barat dan NATO menurutnya terus berusaha mengintimidasi Rusia dengan senjata-senjata mereka.

“Pemikiran tentang perang nuklir terus berputar di dalam kepala politisi negara barat tetapi tidak dengan Rusia,” ujarnya dikutip dari Reuters, Kamis, 3 Maret 2022.

Baca Juga: Digempur Pasukan Rusia dan Kelompok Separatis, Kondisi Kota Mariupol Kritis

Selain itu, Kremlin menegaskan bahwa saat ini pasukan Rusia akan terus menekan dan beroperasi di wilayah Ukraina.

Lavrov menyebut bahwa selama pemerintahan Ukraina sekarang masih berkuasa mereka Rusia akan terus melancarkan operasi militer khususnya.

Ia mengatakan bahwa Rusia tidak akan membiarkan pihak luar memprovokasi atau mengancam keamanan dan ketahanan negara mereka dari sisi manapun termasuk lewat Ukraina.

Baca Juga: Masuk 3 Besar Klasemen Liga 1, Direktur Persib Minta Tim Tampil Konsisten

“Saya meyakinkan Anda bahwa kami tidak akan membiarkan provokasi apa pun yang bertujuan menggoyahkan kami,” tuturnya.

Rusia bersikeras bahwa operasi militernya di Ukraina adalah langkah tepat untuk melawan Neo-Nazisme di Pemerintah Ukraina.

Meski mendapat sanksi politik dan ekonomi dari negara-negara Barat, Rusia mengaku tidak merasa terisolasi dari dunia Internasional.***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler