Network
Ancaman Virus Corona varian Delta semakin meluas penularannya bahkan diklaim telah mendominasi dunia.
Menurut WHO, dunia berisiko kehilangan keuntungan yang diperoleh dengan susah payah dalam memerangi Covid-19 ketika varian Delta yang sangat menular itu semakin menyebar.
Baca Juga: Joe Biden Singgung Jakarta Terkait Isu Perubahan Iklim di Amerika Serikat
Meski demikian, vaksin yang telah disetujuai oleh WHO juga diklaim tetap efektif sebagaimana disampaikan Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada, Jumat, 30 Juli 2021.
Sebagaimana dilansir dari laman Pikiran Rakyat dalam artikel yang berjudul “WHO Beri Peringatan, Varian Delta Ancam Penanganan Pandemi di Dunia” Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah menggambarkan virus corona varian Delta ini menyebar seperti cacar air dan memperingatkan jika hal itu dapat menyebabkan penyakit parah.
Tedros mengatakan infeksi Covid-19 telah meningkat 80 persen selama empat minggu terakhir ini di sebagian besar wilayah di dunia.
Begitu juga kematian di Afrika, 1,5 persen dari populasi yang telah menerima vaksin dan naik 80 persen selama periode yang sama.
“Keuntungan yang diperoleh dengan susah payah dalam bahaya atau hilang, dan sistem kesehatan di banyak negara sedang kewalahan,” kata Tedros dalam konferensi pers.
Menurut WHO, varian Delta telah terdeteksi di 132 negara, menjadi strain global yang dominan.
