BULELENGPOST.COM - Staf Afghanistan yang bekerja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) semakin menjadi sasaran pelecehan dan intimidasi sejak Taliban berkuasa bulan lalu, ujar utusan khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons, Kamis.
Dikutip dari Reuters, Jumat, 10 September 2021, Lyons mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa tempat-tempat PBB sebagian besar masih dihormati oleh Taliban, meskipun ada beberapa pengecualian.
"Kami semakin khawatir dengan meningkatnya jumlah insiden pelecehan dan intimidasi terhadap staf nasional kami. Kami akan terus melakukan segala kemungkinan untuk mendukung staf kami dan menjaga mereka dari bahaya," kata Lyons.
Baca Juga: Hasil Polling Sebut Mayoritas Orang Rusia Merasa Negaranya Terisolasi dari Kancah Global
Dokumen keamanan internal PBB yang dilihat oleh Reuters pada 25 Agustus menggambarkan lusinan insiden termasuk ancaman terselubung, penjarahan kantor-kantor PBB dan penganiayaan fisik terhadap staf sejak 10 Agustus, tak lama sebelum Taliban berkuasa.
"PBB tidak dapat melaksanakan tugasnya, jika personelnya terus menjadi sasaran intimidasi, ketakutan akan nyawa mereka, dan tidak dapat bergerak dengan bebas," kata Lyons.
Baca Juga: Kepolisian Spanyol Tangkap Mantan Kepala Unit Intelijen Militer Venezuela
Sementara Taliban telah berusaha untuk meyakinkan Afghanistan dan kekuatan Barat bahwa mereka akan menghormati hak-hak rakyat. Laporan ini justru semakin merusak citra mereka.
"Kami marah atas laporan bahwa anggota Taliban telah melakukan serangan terhadap staf PBB di seluruh negeri. Ini sama sekali tidak dapat diterima," kata diplomat senior AS Jeffrey DeLaurentis kepada Dewan Keamanan PBB.