Jepang Tuding China, Rusia, dan Korea Utara Berada di Balik Serangan Siber

- 28 September 2021, 13:57 WIB
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato (kiri) berbicara pada pertemuan tentang strategi keamanan siber di Kantor Perdana Menteri pada hari Senin, 27 September 2021
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato (kiri) berbicara pada pertemuan tentang strategi keamanan siber di Kantor Perdana Menteri pada hari Senin, 27 September 2021 /Kyodo News

BULELENGPOST.COM - Jepang untuk pertama kalinya menuduh China, Rusia dan Korea Utara sebagai tiga negara yang bertanggung jawab atas ancaman siber terhadap negara tersebut.

Dilansir dari Kyodo News, Selasa 28 September 2021, pemerintahan perdana menteri Yoshihide Suga pada Senin, 27 September 2021 merilis rancangan strategi keamanan siber untuk tiga tahun ke depan.

Kabinet Suga diperkirakan akan segera mengadopsi rancangan tersebut.

Baca Juga: Rokaya, TKI Asal Indonesia yang Viral Minta Bantuan Jokowi untuk Dipulangkan, Berikut Kondisinya

Strategi yang baru itu nantinya akan menggantikan strategi saat ini yang disetujui oleh Jepang pada Juli lalu.

"Situasi di dunia maya membuat risiko berkembang cepat menjadi situasi kritis dan bahwa tiga negara itu diduga terlibat dalam aksi siber yang agresif," tulis laporan tersebut yang mengutip rancangan pemerintah.

Belum dipastikan apakah petahana pemerintah Partai Demokrat Liberal (LDP) akan mengesahkan strategi tersebut sebelum Suga mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada minggu pertama Oktober.

Baca Juga: Cara Efektif Atasi Mutasi varian Mu Menurut Epidemiolog

LDP akan menggelar pemilihan kepemimpinan partai pada Rabu dan ketua yang baru diperkirakan akan menggantikan Suga.

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Kyodo News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x