BULELENGPOST.COM - Junta militer Myanmar berjanji akan bertindak kooperatif "sebisa mungkin" dalam melaksanakan rencana perdamaian yang disepakatinya dengan ASEAN.
Janji tersebut diutarakan Myanmar ketika negara itu mendapat teguran keras dari ASEAN, yang telah memutuskan menolak kehadiran pemimpin junta pada KTT ASEAN pekan ini.
Dilansir dari Reuters, Minggu, 4 Oktober 2021, junta militer mengatakan pihaknya menjunjung prinsip hidup berdamping dengan negara-negara lain.
Baca Juga: Potensi Pariwisata Buleleng Sesuai Konsep N.E.W.A Tourism
Junta juga menyatakan akan bekerja sama dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara itu dalam menindaklanjuti lima butir "konsensus" yang mereka sepakati pada April.
Konsensus itu didukung oleh China dan negara-negara Barat.
Para menteri luar negeri ASEAN pada 15 Oktober menolak kehadiran Ming Aung Hlaing, pemimpin militer Myanmar yang melakukan kudeta pada 1 Februari, karena dianggap gagal melaksanakan rencana perdamaian yang telah disepakati.
Baca Juga: 4 Hal Sederhana yang sering Dilakukan Ini Ternyata Bisa Menghambat Jalan Menuju Kesuksesan
Konsensus mencakup penghentian permusuhan, membuka dialog, memberi akses bagi bantuan kemanusiaan, serta memberi akses penuh di Myanmar bagi utusan khusus ASEAN.