BULELENGPOST.COM - Tentara Ukraina dan pemberontak pro-Rusia melaporkan gempuran yang meningkat selama dua hari berturut-turut di wilayah Ukraina bagian timur.
Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya menilai eskalasi semacam ini bisa saja bagian dari dalih Rusia untuk membenarkan invasi ke Ukraina.
Dilansir dari Reuters, Jumat, 18 Februari 2022 Rusia berulang kali membantah tuduhan Barat bahwa pihaknya merencanakan invasi.
Adapun pekan ini mereka mengumumkan penarikan sebagian pasukannya dari dekat perbatasan Ukraina.
Baca Juga: Sempat Tertinggal 2 Gol, Barito Putera Lumat Persela dengan Skor 2-4
Namun sebaian besar negara Barat tidak mempercayai begitu saja klaim Rusia.
Pihak Barat khususnya AS menyebut ada lebih banyak peralatan dan personel militer yang dikerahkan oleh Rusia ke dekat perbatasan Ukraina.
Hal ini mengindikasikan semacam persiapan yang biasanya dilakukan pada hari-hari akhir sebelum serangan dilancarkan.
Pasar keuangan yang sempat wasw mengenai ancaman perang besar di Eropa, kini dapat sedikit lega setelah adanya pengumuman rencana pertemuan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov.