BULELENGPOST.COM - Berikut tradisi unik yang berlangsung setelah Nyepi atau saat Ngembak Geni di Bali. Tradisi ini merupakan kejadian unik dan hanya digelar saat Ngembak Geni saja.
Wajib diketahui bahwa penyelenggaraan tradisi ini berbarengan namun dengan waktu yang yang berbeda. Ada yang digelar saat subuh hingga pagi dan ada juga yang dilaksanakan pada siang hingga sore. Lantas tradisi unik apa saja yang ada saat Ngembak Geni? Berikut ini adalah ulasannya.
Nyepi merupakan peringatan tahun baru saka di Bali yang digelar pada bulan Maret atau pada awal Sasih Kedasa.
Baca Juga: Seruan Bersama Mejelis Agama Tentang Rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1945
Tahun 2023, Nyepi memasuki tahun baru saka 1945. Dalam pelaksanaanya, nyepi memiliki beberapa rangkaian salah satunya adalah Melasti yang dilaksanakan biasanya sebelum nyepi.
Sedangkan dalam melaksanakan Nyepi terdapat 4 pantangan Nyepi yang dikenal sebagai Catur Brata Penyepian yakni Amati Gni, Amati Lelanguan, Amati Karya dan Amati Lelungaan.
Baca Juga: Tujuan Melasti yang Dilaksanakan Sebelum Nyepi, Tradisi Unik saat Sasih Kesanga
Sehari sebelum melaksanakan Nyepi atau tepatnya pada Sasih Kesangan sejak pagi hari akan digelar taur kesanga dari tingkat provinsi hingga desa yang kemudian pada sore hari dilaksanakan pengrupukan.
Pada saat pengerupukan juga sekaligus dilaksanakan pengarakan atau pawai ogoh-ogoh yang diarak keliling desa.
Baca Juga: Sudah Rilis, Ini Kode Redeem aktif Clash of Clans Sabtu, 18 Maret 2023 Klaim Sebelum Kadaluarsa
Seharai setelah melaksanakan Nyepi disebut sebagai Ngembak Geni. Di mana pada masing-masing wilayah di Bali akan digelar beragam tradisi yang sudah digelar sejak lama.
Ngembak Geni sendiri biasanya dijadikan sebagai ajang untuk silahturahmi kesanak saudara atau kerabat.
Nah berikut ini adalah tradisi unik yang digelar setelah Nyepi atau Ngemak Geni.
Nyakan Diwang di Buleleng
Tradisi unik yang satu ini hanya ditemukan di kecamatan Banjar Buleleng. masyarakan menggelar tradisi ini secara turun temurun dan dilestarikan keberadaannya.
Nyakan Diwang atau dalam bahasa Indonesia berarti memasak di luar ini dilaksanakan setelah nyepi.
Baca Juga: Daftar Rainan Sepanjang Bulan Maret 2023, Nyepi, Tumpek hingga Buda Wage Menail
Aktivitas memask dilaksanakan persis di depan pintu utama masuk rumah. Sebagaimana biasanya, masyarakat akan melakukan aktivitas memasak mulai dari menanak nasi hingga lauk pauk.
Momen ini biasanya digunakan untuk silahturahmi antar warga.
Omed-omedan di Sesetan, Denpasar
Tradisi unik yang satu ini digelar di desa Sesetan Denpasar Selatanpada saat Ngembak Gni. Yang mana dalam pelaksanaannya truna truni ini akan di tarik dari arah yang berlawanan kemudian bertemu di tengah lalu mereka saling ciuman yang pada saat berbarengan akan disiram dengan air. Tradisi ini sebagai upaya untuk memperkuat rasa asah, asih lan asuh antarwarga.
Perlu diketahui bahwa yang bisa menjadi peserta dari festival ini adalah warga asli dan terdaftar di desa Sesetan serta berstatus truna-truni.
Baca Juga: Klaim Sebelum Kadaluarsa Kode Redeem Aktif Modern Warships Spesial Sabtu, 18 Maret 2023
Siat Yeh di Jimbaran
Tradisi ini sempat tak digelar dalam waktu lama kemudian kembali digelar oleh masyarakat Jimbaran. Siat yeh digelar di Banjar Teba, Desa Adat Jimbaran, Badung. Di mana tradisi ini memiliki filosofi pertemuan dua sumber tirta (air) yang ada di wilayah Desa Adat Jimbaran.
Mabuug-buugan di Jimbaran
Tradisi ini digelar saat Ngembak Geni di hutan bakau Desa Kedonganan, badung Bali. Mabuug-buugan merupakan tradisi mandi lumpur yang memiliki filosofi untuk menetralisir sifat buruk serta membersihkan diri dari dosa.
Nah itulah tradisi unik yang digelar setelah Nyepi atau saat Ngembak Geni di Bali. ***