Meski tidak ada yang mengetahui persis dimulainya tradisi ini, penuturan warga yang ditemui di beberapa tempat menyatakan jika tradisi ini bertujuan untuk silahturahmi dan implementasi dari Tri Hita Karana yakni hubungan manusia dengan manusia.
Baca Juga: Hadapi Bali United, Persija Harapkan Kemenangan, Taufik Hidayat Nikmati Suasana Nyepi di Bali
Baca Juga: Bagabung dnegan Tokyo Verdy, Shin Tae-yong: Sepak Bola Jepang itu Detail, Cocok untuk Pratama
Nyakan Diwang dilakukan oleh seluruh warga selayaknya memasak seperti biasa. Namun sayangnya, tahun ini di tiga desa yakni Dencarik, Banjar dan Banjar Tegeha sepakat untuk tidak melaksanakan tradisi tersebut karena naiknya kasus Covid-19 di Buleleng. ***