Mengenal Tradisi Nyakan Diwang di Buleleng yang Telah Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

- 6 Maret 2022, 09:32 WIB
warga melakukan tradisi Nyakan Diwang saat usai melakukan Catur Brata Penyepian
warga melakukan tradisi Nyakan Diwang saat usai melakukan Catur Brata Penyepian /Gede Apgandhi Pranata/dok. Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Nyakan Diwang merupakan tradisi unik yang telah berlangsung secara turun temurun dan dilangsungkan sehari setelah nyepi atau Ngembak Geni. Tradisi unik ini bisa ditemui di Kecamatan banjar Kabupaten Buleleng.

Di mana Nyakan Diwang dalam bahasa Indonesia berarti masak di luar ini telah ditetapkan sebagai Warisan budaya Tak Benda atau WBTB oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI pada tanggal 1 Januari 2018.

Dinamakan Nyakan Diwang memang aktifitas memasak ini dilakukan di depan rumah, dipinggir jalan. Waktu pelaksanaan Nyakan Diwang ini biasanya dimulai dari pukul 03.00 WITA.

Baca Juga: Nyakan Diwang, Tradisi Unik di Kecamatan Banjar yang Berlangsung Sejak Puluhan Tahun

Tanpa komando, seluruh warga biasanya langsung serentak keluar rumah untuk melakukan aktifitas memasak. Selayaknya memasak pada umumnya, mulai dari menanak nasi hingga membuat aneka lauk.

Baca Juga: Kalah dari Borneo FC, Persela Lamongan Masih Tertahan di Zona Degradasi

Tradidi ini sebenarnya bertujuan untuk mempererat silahturahmi antara warga. Tradisi ini tidak saja ditunggu oleh warga luar melainkan oleh warga setempat terlebih bagi warga yang merantau dan pulang kekampung halaman.

Baca Juga: Entil Kuliner Khas Tabanan yang Hanya Ditemui di Wongaye Gede Saat Nyepi

Dalam pelaksanaan tradisi Nyakan Diwang, masyarakat masih menggunakan alat tradisional seperti kayu bakar dan tungku perapian.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x