Begini Untungnya jika Bali Didukung Penuh oleh Pemerintah Pusat

- 22 Maret 2022, 13:03 WIB
Ketut Swabawa, CHA, Ketua Umum DPP AHLI
Ketut Swabawa, CHA, Ketua Umum DPP AHLI /Dok. Ariek Putra Wijaya Kusuma/ Bulelengpost

BULELENGPOST.COM - Kelonggaran kebijakan bertahap bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) masuk ke Indonesia dan khususnya Bali diharapkan dapat menggerakkan ekonomi.

Sejak diberlakukannya bagi 23 negara pada 7 Maret lalu dan bertambah menjadi 42 negara berdasar surat edaran 21/3/2022, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali tampak mulai ramai.

Momentum ini agar tidak sia-sia begitu saja, semua pihak harus solid mengupayakan yang terbaik mewujudkan kepercayaan publik.

Baca Juga: Fakta Kepribadian Kelahiran Anggara Paing Watugunung, Murah Rejeki namun Suka Pamer

Hal tersebut disampaikan I Ketut Swabawa, CHA, Ketua Umum DPP AHLI (Association of Hospitality Leaders Indonesia) saat di temui di Denpasar, Selasa, 22 Maret 2022.

Baca Juga: Ala Ayuning Dewasa Rabu, 23 Maret 2022

"Ya kita bersyukur dengan keadaan ini, tinggal gimana seluruh stakeholder termasuk masyarakat bahu membahu how to build public trust. Peningkatan kedatangan maskapai international route hingga 144% dibanding periode yang sama 2021 lalu atau 150 aircraft berbanding 43 dengan penumpang 11.000 lebih di tahun 2022 ini adalah langkah awal masa transisi kita menuju harapan bersama pariwisata yang maju dan mampu mensejahterakan bangsa" kata I Ketut Swabawa.

Baca Juga: Persib Tak Boleh Lengah, Persik Kediri Siap Kandaskan Mimpi jadi Juara Musim ini

Ditambahkannya kondisi ini bukan hanya bermanfaat bagi Bali saja namun dampak input dan outputnya dirasakan kota dan pulau di luar Bali.

Kita semua tahu bahwa Bali juga memiliki keterbatasan dalam hal suplay dan kebutuhan akan beberapa source.

Baca Juga: Menggembirakan, Maskapai Internasional Rute Kuala Lumpur Mendarat di Bali

Menurutnya, jika Bali mulai bergerak pariwisatanya, saudara kita di luar Bali bisa menjual buah, sayur, kerajinan, produk fashion, jasa teknologi dan sebagainya ke Bali.

Ini sudah terjadi sejak dulu. Demikian juga pengusaha dari luar Bali yang berinvestasi di Bali tidak tertutup kemungkinan membawa hasil keuntungannya untuk ekspansi bisnis di luar Bali atau ke daerah asalnya.

Baca Juga: HUT BNN ke-20, BNNK Siap Wujud Denpasar Bersinar

"Sah saja ya hanya saja ini perlu kita proteksi dengan kesehatan usaha dan dedikasi pada industri yang telah memberi berbagai manfaat luar biasa", kata pria yang bergerak di bidang pariwisata dan memulainya pada perhotelan pada tahun 1993 silam.

Baca Juga: Bareskrim Polri Panggil YouTuber Alffy Rev Terkait Kasus Doni Salmanan

Swabawa juga setuju bahwa momentum ini perlu didukung secara totalitas oleh pemerintah pusat demi akselerasi masa reaktivasi industri ini.

Baca Juga: Terpojok Ancaman Degradasi, 4 Klub Liga 1 ini Tengah Berjuang untuk Survive

"Oh iya dong, justru pemerintah pusat harus dukung penuh karena Bali kan jendelanya nusantara, turis ke Bali habis itu ke lombok, labuan bajo, jogja, gili, raja ampat dan sebagainya. Pokoknya banyak untungnya bagi semua pihak jika Bali didukung penuh oleh pemerintah pusat. Terpenting juga sinkronisasi program pusat dengan daerah", pungkas Swabawa. **

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah