Liga Super Eropa dan Kompetisi Sejenis Diharamkan Parlemen Eropa

- 24 November 2021, 09:40 WIB
Dua belas klub terkemuka Eropa pada April kemarin mengumumkan rencana untuk membuat Liga Super baru yang terpisah dari Liga Champions UEFA yang sudah mapan.
Dua belas klub terkemuka Eropa pada April kemarin mengumumkan rencana untuk membuat Liga Super baru yang terpisah dari Liga Champions UEFA yang sudah mapan. /Reuters

BULELENGPOST.COM - UEFA menyambut baik resolusi parlemen Uni Eropa yang menentang "kompetisi terpisah" seperti Liga Super Eropa.

Dua belas klub terkemuka Eropa pada April kemarin mengumumkan rencana untuk membuat Liga Super baru yang terpisah dari Liga Champions UEFA yang sudah mapan.

Setelah ditentang oleh komunitas sepak bola dan pendukung serta berbagai pemerintahan, proposal itu gagal total di mana enam klub Inggris ditambah Inter Milan, AC Milan dan Atletico Madrid mengundurkan diri.

Baca Juga: Organisasi Pangan PBB (FAO) Desak Pemerintah Perkuat Sistem Pertanian Pangan

Dilansir dari Sky Sports, Rabu, 24 November 2021, dua klub Spanyol Real Madrid dan Barcelona serta tim Italia Juventus bergeming untuk melanjutkan gagasan itu, Dan proses itu pun berlanjut di pengadilan Madrid sehingga menghindarkan UEFA menghukum klub-klub yang memisahkan diri itu.

Pada Mei, pengadilan meminta Pengadilan Eropa untuk memutuskan apakah FIFA dan UEFA melanggar undang-undang persaingan Uni Eropa karena menghalangi klub-klub itu menciptakan liga baru.

Resolusi yang disahkan oleh parlemen Eropa, dengan 597 suara mendukung melawan 36 suara menentang dan 55 abstain, menyerukan "model kompetisi Eropa" dengan "komitmen kuat mengintegrasikan prinsip-prinsip solidaritas, keberlanjutan, inklusivitas untuk semua, kompetisi terbuka, prestasi olahraga dan keadilan."

Baca Juga: Tersisa 140 Kasus Aktif Covid-19 Provinsi Bali Selasa, 23 November 2021

Resolusi tidak mengikat yang akan diteruskan ke Dewan Eropa dan Komisi Eropa bersama dengan berbagai pemerintahan itu menyebutkan parlemen "sangat menentang kompetisi memisahkan diri yang merusak prinsip-prinsip tersebut dan membahayakan stabilitas seluruh ekosistem olahraga."

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah