Baca Juga: Kode Redeem FF 29 Maret 2022: Digital Invasion dan Flaming Red Weapon Loot Crate
Berbicara masalah market wisatawan di Kota Denpasar khususnya di Sanur, Gusde Sidharta mengatakan ada dua yaitu wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.
"Wisdom ini adalah market yang sangat potensial. Apalagi nanti ada momentum lebaran dan libur anak sekolah. Namun, saat ini wisdom cenderung memilih Kuta, Seminyak, Canggu dan Ubud daripada ke Sanur", imbuh Gusde Sidharta.
Baca Juga: Ngotot Ingin Perang Berlanjut, Rusia Diduga Ingin Jadikan Ukraina Seperti Suriah
Sedangkan untuk original market dari Sanur, Gusde Sidharta menyampaikan ada tiga. Pertama pasar Eropa 45 persen, kedua pasar Australia 45 persen dan pasar domestik serta Asia hanya 10 persen. Sehingga dengan dibukanya Border Internasional bisa dilihat wisman Eropa dan Australia masuk ke Bali menggunakan maskapai berbeda.
Melalui Table Top ini, Gusde Sidharta berharap Pariwisata bangkit kembali. Pariwisata adalah lokomotif perekonomian di Bali. Sehingga dengan bangkitnya pariwisata Bali, hal-hal lain juga pasti akan bangkit mengikuti.
Baca Juga: Lirik Lagu Charlie Puth - How Long
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Made Sugiani mengatakan, Table Top Virtual ini untuk mempromosikan pariwisata Denpasar yang sudah 2 tahun terkena imbas pandemi.
"Kami mengundang buyers ada yang dari luar daerah. Pandemi sudah melandai dan adanya pelonggaran kebijakan merupakan momen kebangkitan pariwisata Bali dan khususnya Denpasar. Potensi pariwisata di Denpasar kita promosikan di Table Top Virtual, mengingat dalam kondisi ini kita tetap kreatif promosi tetap dilakukan secara digital," kata Sugiani.
Baca Juga: Mengenal Mohammad Fahmi Hasni, Kreator Game yang Karyanya Menang Penghargaan di 2020