Kajeng Kliwon Bertemu Buda Kliwon Gumbreg, Berikut Penjelasan dan Bantennya

1 Mei 2022, 14:30 WIB
ilusterasi banten /dok. Gede Apgandhi Pranata/ Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Rabu 4 Mei 2022 umat Hindu mengadakan upacara Kajeng Kliwon Uwudan. Di mana dalam hari yang sama juga diperingati sebagai rainan Buda Kliwon Gumbreg.

Kajeng Kliwon Uwudan datang setelah Purnama atau setiap 15 hari sekali. Kajeng Kliwon merupakan pertemuan antara Triwara kajeng dengan Pancawara Kliwon.

Kemudian Buda Kliwon Gumbreg merupakan pertemuan antara Saptawara Buda, Pancawara Kliwon dan Wuku Gumbreg dan Buda Kliwon Gumbreg datang setiap 6 bulan sekali.

Baca Juga: Anggara Kasih Kulantir Bertemu Kajeng Kliwon Dinilai Hari Keramat, Berikut Banten dan Doanya

Di Bali, Kajeng Kliwon merupakan rainan keramat dan disebutkan dalam buku Pokok-pokok Wariga karya I. B. Suparta Ardhana, Kajeng Kliwon Uwudan disebut sebagai hari baik untuk menghidupkan pengiwa atau ilmu hitam.

Dalam Lontar Sundarigama juga disebutkan:

Nihan taya amanah, kunang ring panca terane, semadi Bhatara Siwa, sayogia wong anadaha tirtha gocara, ngaturaken wangi ring sanggar, muang luwuring paturon maneher menganing akna cita.

Baca Juga: Pengertian Purnama dan Jenis Purnama yang Berdasarkan Kalender Bali

Wehana sasuguh ring natar umah, sanggar, ring dengen, dening sega kepel duang kepel dadi atanding, wehakna ada telung tanding, iwaknia bawang jae.

Kang sinambat ring natar, Sang Kala Bucari. Ring sanggar Bhuta Bucari. Ne ring dengen, Sang Durga Bucari

Ika pada wehana labaan, nangken kaliyon, kinon rumaksa umah, nimitania. Pada anemu sadia rahayu. Kunang yan kala biyantara keliyon, pakerti tunggal kayeng lagi.

Baca Juga: Banten Pasupati dan Doa atau Mantra Pasupati yang Bisa Digunakan saat Tumpek Landep

Di mana dalam terjemahannya berarti Pancawara Kliwon adalah peyogan Bhatara Siwa dan dikatakan pada saat ini dilakukan penyucian dengan mempersembahkan wewangian di tempat suci merajan dan juga di tempat tidur.

Selain itu, di halaman rumah, pintu utama masuk area rumah dan halaman rumah juga sepatutnya mempersembahkan segehan kepel dua yang dijadikan satu tempat atau atanding.

Selain itu disuguhkan pula telung tanding atau tiga tanding ditiap tempat tersebut yakni:

Pada halaman merajan ditujukan kepada Sang Bhuta Bhucari, depan pintu keluar masuk ditujukan kepada Sang Durgha Bhucari dan di halaman rumah ditujukan kepada Sang Kala Bhucari.

Baca Juga: Pengertian Tentang Kajeng Kliwon Beserta Mantra atau Doa yang Bisa Digunakan

Persembahan ini juga dilakukan setiap Kajeng Kliwon guna menjaga pekarangan rumah beserta keluarga mendapatkan perlindungan.

Sementara untuk Kajeng Kliwon juga disebutkan:

Kadi ring keliyon nemu atutan kewala tambahane sega warna limang warna, dadi awadah, ring dengen juga genahing caru ika, ika sanding lawang ring luur, aturane canang lenga wangi burat wangi, canang gantal, astawakna ring Durga Dewem, ne ring sor, ring Durga Bucari, Kala Bucari buta Bucari, palania ayu paripurna sira aumah, yania tan asiti mangkana I Buta Bucari, aminta nugeraha ring Bhatari Durga Dewem, mangerubadin sang maumah, angadakakan desti, aneluh anaranjana, mangawe gering sasab merana, apasang pengalah, pamunah ring sang maumah, muang sarwa Dewa kabeh, wineh kinia katadah da waduanira Sang Hyang Kala, nguniweh sewaduanire Dewi Durga, tuhunia mangkana, ayua sira alpa ring wuwus manai.

Pada kajeng Kliwon upacara dilaksanakan sama seeprti Kliwon hanya saja ada segehan lima warna lima tanding sebagai tambahan.

Baca Juga: Mantra atau Doa yang Dipercaya Meningkatkan Kesejahteraan dan Kekayaan

Sedangkan Buda Kliwon ini merupakan hari saat pesucian Sang Hyang Ayu. Kemudian pada lontar Sundarigama juga disebutkan bahwa Buda Kliwon pasucian Sang Hyang Ayu, kalingania astiti Hyang Mami Nirmala, prakertinia canang yasa wangi-wangi, kembang payas, ring luuring aturu, muang ring sanggar yakni yakni ngastuti Hyang Nirmala Jati.

Sedangkan untuk banten yang dihaturkan adalah canang yasa dan wanagi-wangi serta menghaturkan kembang payas di atas tempat tidur dan sanggah.

Lalu apa yang mesti dilaksanakan saat Buda Kliwon?

Laksanania angesti kayowananing tri mandala pakenan ia tunggal ayuning sarira kapertama, kaping ruania ayuning sang sanak sarwaning numadi, katigania ayuning praja mandala.

Artinya dilaksanakan pemujaan untuk keselamatan di Tri Mandala dengan tujuan keselamatan diri sendiri dan juga seluruhnya.

Baca Juga: Rainan Bali atau Rahinan Bali yang Datang Berdasarkan Perhitungan Sasih atau Bulan

Serta dalam buku Acara Agama Hindu karya Putu Sanjaya menyebutkan bahwa Wuku Gumbreg merupakan pemujaan yang ditujukan kepada para Dewa dan Bhatara Sri dengan menghaturkan canang yasa, canang raka, canang sari, pareresikan di Sanggah Kemulan.

Pada Buda Kliwon Gumbreg juga merupakan Piodalan Khayangan Jagat Luhur Batu Panes, desa Pekraman Belulang, desa Mengesta, kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata

Tags

Terkini

Terpopuler