Makna dan Penjelasan Rainan Buda Wage Klawu, Uang Bukanlah Tujuan Melainkan Bertindak Sebagai Sarana

- 6 Maret 2022, 12:46 WIB
Ilusterasi banten Bali
Ilusterasi banten Bali /dok. Gede Apgandhi Pranata/ Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Buda Cemeng Klawu atau Buda Wage Klawu merupakan rainan yang hadir berdasarkan pertemuan antara Wuku Klawu, Saptawara Buda dan Pancawara Wage.

Rainan ini hadir setiap 210 hari atau 6 bulan sekali diperingati sebagai hari pemujaan terhadap Bhatara Rambut Sedana atau juga dikenal dengan Dewi Laksmi.

Buda Wage Klawu juga identik dengan mereka yang memiliki usaha perdagangan misal pedagang di pasar, pemilik warung, restaurant, jasa keuangan, bengkel, bahkan sampai ke perusahaan-perusahaan yang mengalirkan dana secara cepat dalam menjalankan perusahaaan.

Baca Juga: Makna dan Perayaan Rainan Buda Cemeng Menail, Payogan Bhatari Manik Galih

Dalam kekawin Nitisastra IV.7 disebutkan "Singgih yan tekaning yuganta kali tan hana lewiha sakeng mahadhana. Tan waktan guna sura pandita widagdha pada mengayap ring dhaneswara".

Baca Juga: Daftar Rainan yang Terjadi Menjelang Akhir Bulan Februari 2022, Ada Purnama dan Kajeng Kliwon Uwudan

Artinya, kalau zaman kali sudah datang tidak ada yang lebih bernilai dari pada uang. Sudah susah dikatakan para ilmuwan, pemberani, orang suci maupun orang yang kuat semuanya pelayan orang kaya.

Baca Juga: Makna Hari Buda Cemeng Kelawu di Bali Menurut Ajaran Hindu

Dalam Susastra Hindu disebutkan bahwa uang bukan tujuan hidup namun bertindak sebagai saranan sehingga tergantung cara manusia menggunakan sarana tersebut.

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x