BULELENGPOST.COM --- Galungan identik dengan penjor. Dimana pada Anggara (Selasa) Wage Dungulan (Penampahan Galungan) setelah jam 12 siang masyarakat Hindu di Bali mempersiapkan diri untuk membuat penjor.
Lalu apa itu penjor? merangkum dari berbagai sumber, penjor adalah lambang dari Naga Basukih yang notabene merupakan perlambang kesejahteraan serta kemakmuran.
Selain itu, penjor juga disebut sebagai lambang gunung yang memiliki makna sama seperti Naga Basukih.
Baca Juga: Mantra yang Bisa Digunakan saat Galungan, Kuningan dan Pagerwesi
Penjor terbuat dari bambu ukuran sedang atau kecil dengan panjang tertentu dan ujungnya melengkung. Kemudian bambu itu dihiasi dengan janur/ daun Enau yang masih muda serta daun-daunan lainnya.
Perlengkapan lainnya yang menghiasi penjor adalah pala bungkah (umbi-umbian seperti ketela rambat), pala gantung (misalnya kelapa, mentimun, pisang, nanas dll), pala wija (seperti jagung, padi dll).
Jajan, serta sanggah Ardha Candra yang dibuat dari bambu, dengan bentuk dasar persegi empat dan atapnya melengkung setengah lingkaran.
Baca Juga: Upacara Rangkaian Menyambut Galungan dan Kuningan
Kemudian pada bagian ujung digantungkan sampiyan penjor lengkap dengan porosan dan bunga. Memasang Penjor bertujuan untuk mewujudkan rasa bakti dan sebagai ungkapan terima kasih atas kemakmuran yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi (Tuhan).