Makna dan Pengertian Kajeng Kliwon

- 15 November 2021, 19:32 WIB
Rangda sebagai simbol Adharma
Rangda sebagai simbol Adharma /Agto Nugroho/Unsplash

BULELENGPOST.COM --- Selain Purnama dan Tilem, umat Hindu juga mengenal yang namanya kajeng kliwon.

Kajeng kliwon ini terjadi setiap 15 hari perhitungan kalender. Pada pelaksanaan kajeng kliwon dilakukan pemujaan kepada Dewa Siwa dan kajeng kliwon ini masuk kedalam upacara Dewa Yadnya.

Baca Juga: Doa atau Mantra yang Bisa Digunakan untuk Melakukan Persembahyangan di Paibon (Rong Tiga), Panti, Dadia dan Pa

Pada kajeng kliwon juga dikenal sebagai hari yang digunakan untuk berbuat ugig oleh mereka yang menekuni ilmu pengleakan di Bali.

Dikutip dari laman Disbud Buleleng pada Senin, 15 November 2021. Di Bali Pangeleakan atau Penestian dihidupkan pada waktu rahina Kajeng Kliwon.

Baca Juga: Mantra yang Bisa Digunakan saat Galungan, Kuningan dan Pagerwesi

Banten segehan/blabaran adalah salah satu sarana untuk menetralisir kekuatan negatif. Kajeng kliwon jatuh pada perhitungan Tri Wara yakni Kajeng kemudian Panca Wara yakni Kliwon.

Sehingga pertemuan antara Kajeng dengan Kliwon diyakini sebagai saat energy alam semesta yang memiliki unsur dualitas bertemu satu sama lain.

Baca Juga: Lagu untuk Upacara Dewa Yadnya, Kawitan Warga Sari

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x