Lubdakan, Kisah Renungan Dosa di Malam Siwaratri

- 31 Desember 2021, 18:25 WIB
ilusterasi Patung Dewa Siwa
ilusterasi Patung Dewa Siwa /arpitade3/Pixabay

BULELENGPOST.COM --- Siwaratri identik dengan kisah Lubdaka. Dimana Lubdaka digambarkan sebagai sorang pemburu binatang yang digunakan untuk menyambung hidupnya.

Hasil buruannya biasanya dikonsumsi sendiri dan juga dijual. Dlam perjalanannya, Lubdaka tidak sekalipun pulang dengan tangan kosong.

Lubdaka adalah pemburu yang ahli dan mencari bintang buruan, namun pada suatu hari ia tak kunjung mendapatkan buruan hingga akhirnya perjalannya sampai ke tengah hutan.

Baca Juga: Ala Ayuning Dewasa Sabtu, 1 Januari 2022

Hingga malam menjelang, ia belum juga mendapatkan satu buruan dan akhirnya memutuskan untuk melewati malam di tengah hutan. Meski lihai dalam berburu, Lubdakan tetaplah manusia biasa yang memiliki rasa takut terlebih itu merupakan hutan belantara dan malam, bisa saja hewan datang dari arah tertentu dan berbalik menyerangnya dikala tengah tertidur.

Oleh sebab itu, ia pun berfikir untuk melewati malam dengan tidur di atas puhon. Setelah berjalan beberapa lama akhirnya dia memutuskan untuk naik ke atas Pohon Bila (Bilwa).

Baca Juga: Tutup Tahun 2021, BTS Kembali Terima Penghargaan di Japan Record Awards

Di bawah Pohon Bila yang besar itu terdapat air telaga yang jernih, dengan sebuah pelinggih dan Lingga. Meski telah berada di atas pohon, nyatanya rasa takut itu masih ada dan akhirnya ia pun memutuskan untuk memetik daun Pohon Bila satu demi satu dan menjatuhkannya tepat di bawahnya.

Tanpa disadari, malam itu merupakan malam Siwaratri yang mana diketahui saat itu Dewa Siwa dipercaya tengah melakukan yoga.

Baca Juga: Mantra yang Ditujukan untuk Dewa Baruna atau Waruna

Saat sedang melakukan aktivitas memetik daun, ia teringat akan dirinya yang merupakan seorang pemburu. Ia teringat akan perbuatan jahat yang pernah ia lakukan baik secara sengaja atau pun tidak selama masa hidupnya.

Bahkan hingga pagi menjelang, ia tidak juga habis mengingat kesalahan apa saja yang telah dibuat selama hidupnya.

Akhirnya semenjak itu ialah ia bertekad untuk berhenti menjadi seorang pemburu. Sejak saat itu, Lubdakan memilih untuk menjadi petani, tapi petani tidak memberinya banyak kegesitan gerak, sehingga tubuhnya mulai kaku dan sakit, yang bertambah parah dari hari ke hari.

Baca Juga: Berikut Daftar Pura yang Menggelar Piodalan di Bulan Desember 2021

Hingga, akhirnya hal ini membuat Lubdaka meninggal dunia. Roh Lubdaka, setelah lepas dari jasadnya, melayang-layang di angkasa. Roh Lubdaka bingung tidak tahu jalan harus ke mana.

Pasukan Cikrabala kemudian datang hendak membawanya ke kawah Candragomuka yang berada di Neraka. Di saat itulah, Dewa Siwa datang mencegah pasukan Cikrabala membawa roh Lubdaka ke kawah Candragomuka.

Baca Juga: Mantra dan Doa yang Bisa Digunakan Saat Sembahyang di Pura Dalem

Menurut pasukan Cikrabala, roh Lubdaka harus dibawa ke neraka. Ini disebabkan, semasa ia hidup, ia kerap membunuh binatang. Namun Dewa Siwa berkata lain, Beliau mengatakan bahwa, walaupun Lubdaka kerap membunuh binatang, tapi pada suatu malam di malam Siwaratri, Lubdaka begadang semalam suntuk dan menyesali dosa-dosanya di masa lalu.

Sehingga, roh Lubdaka berhak mendapatkan pengampunan. Ahirnya, roh Lubdaka dibawa ke Siwa Loka. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah