Banten yang Digunakan saat Sarswati dan Banyu Pinaruh

- 24 Maret 2022, 09:05 WIB
Ilusterasi banten Bali
Ilusterasi banten Bali /dok. Gede Apgandhi Pranata/ Bulelengpost

BULELENGPOST.COM --- Hari raya Saraswati hadir setipa 210 hari menurut perhitungan kalender Bali, tepatnya pada Wuku Watugunung, saptawara Saniscara dan pancawara Umanis, Hari Raya Saraswati.

Hari Raya Saraswati diperingati sebagai Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati yakni hari lahirnya ilmu pengetahuan.

Adapun banten Saraswati menurut Lontar Sundarigama adalah peras, daksina, penek, ajuman, sesayut Saraswati, segara gunung, perangkat putih kuning, canang wangi-wangi dan daging itik.

Baca Juga: Hari Raya Saraswati, Hari Turunnya Ilmu Pengetahuan, Tidak Boleh Membaca dan menulis

Kemudian daksina palinggihan Saraswati, kembang pahes, sekar cane, canang yasa, serta perlengkapan lainnya.

Dikutip dari laman unud.ac.id pada Kamis, 24 Maret 2022, saat merayakan Saraswati dilarang melakukan aktifitas membaca sebagaimana tertuang dalam Lontar Sundarigama sebagai berikut.

Baca Juga: Daftar Rainan yang Terjadi Menjelang Akhir Bulan Maret 2022, Ada Saraswati dan Pagerwesi

“sang hyang pustakam lingganing aksara, pinihayu, puja walian haturaken puspa wangi, kalingania amuja Sang Hyang Bayu, ika samana ika, sira tan wenang angreka aksara, tan wenang angucara weda, puja, mwang kidung kekawin, kawanangan laksanania ayoga ameneng”.

Di mana artinya sebagai berikut, "dilarang menulis aksara, dilarang mengucapkan mantra weda dan ada yang menafsirkan dilarang membunuh/mematikan aksara".

Halaman:

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x