Network
BULELENGPOST.COM --- Dalam lontar Sundarigama disebutkan jika Minggu Wage hingga Jumat Wage Wuku Wayang merupakan Wuku yang dianggap sakral.
Kurun waktu tersebut juga dinilai sebagai hari yang kurang baik terlebih untuk penyucian diri. Pada Jumat Wage dikenal sebagai Alapaksa yang juga diyakini sebagai hari kurang baik.
Tumpek Wayang juga dikenal sebagai hari yang keramat. Sebagaimana diketahui bahwa Wuku Wayang adalah Wuku terakhir dari 30 Wuku yang ada.
Baca Juga: Fakta Kepribadian Kelahiran Sukra Wage Wayang Jumat, 30 September 2022
Baca Juga: Kaitan Tumpek wayang dengan Sapuh Leger, Pujawali Sanghyang Iswara
Tumpek Wayang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Wayang. Rainan ini juga dikenal sebagai pujawali Sang Hyang Iswara sebagai Dewa penguasa alat kesenian.
Saat Tumpek Wayang menggunakan upakara suci, peras, ajuman, ajengan, daging itik putih, sirih, pinang, canang raka dan pasucian.
Baca Juga: Kapan Purnama, Tilem dan Kajeng Kliwon Oktober 2022, Tumpek Wayang Hari Apa?
Baca Juga: Daftar Rainan yang Terjadi Selama Bulan Maret 2022, Disambut Nyepi, Tumpek Wayang dan Saraswati
Sedangkan untuk mereka yang berprofesi sebagai Dalang memuja Sang Hyang Ringgit dengan sarana banten sesayut agung, tumpeng gurum penyeneng dan prayascita.
Pun dalam pelaksanaannya dihari Jumat, umat Hindu disarankan untuk memasang pandan berduri pada pintu rumah, pintu pagar.
Baca Juga: Fakta Kepribadian Kelahiran Wraspati Pon Wayang Kamis, 29 September 2022
Kemudian pada Sabtu Pagi sarana tersebut dipasangkan pada sidi yang tujuannya adalah tanda atau simbol telah berhasil menyelamatkan diri.
Sedangkan untuk pandan berduri dibuang di jalan. Sedangkan untuk mereka yang lahir pada Tumpek Wayang biasanya akan mebayuh sapu leger. ***
