BULELENGPOST.COM --- Tumpek Wayang merupakan pertemuan antara Wuku Wayang, saptawara Saniscara dan pancawara Kliwon.
Ini merupakan pujawali Sanghyang Iswara, di mana pada rainan Tumpek Wayang umat Hindu membuat upacara berkaitan dengan perlengkapan kesenian termasuk Wayang.
Saat terjadi Rainan Tumperk Wayang, upacara yang dipersembahkan meliputi suci, peras, ajuman, ajengan, pasucian, canang raka, pinang, sirih dan daging itik putih.
Baca Juga: Daftar Rainan yang Terjadi Selama Bulan Maret 2022, Disambut Nyepi, Tumpek Wayang dan Saraswati
Kemudian untuk mereka yang berprofesi sebagai dalang melakukan pemujaan terhadap Sanghyang Ringgit dengan jenis banten prayascita, penyeneng, tumpeng guru dan sesayut agung.
Dikutip dari laman Dins Kebudayaan Singaraja, Tumpek Wayang jatuh setiap 6 bulan sekali atau 210 hari menurut perhitungan kalender Bali.
Baca Juga: Makna dan Penjelasan Tentang Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Versi Bali
Kemudian untuk anak yang lahir pada Wuku Wayang diharuskan melukat dengan Tirta Wayang Sapuh Leger.
Tumpek Wayang juga erat kaitannya dengan Rare Kumara yang hendak dimakan oleh Bhatara Kala.