Tidak berbeda jauh dengan Sugian Jawa hanya saja saat Sugian Bali saat melakukan persembahyangan dilakukan memohon pembersihan bhuana alit atau diri sendiri.
Penyekeban
Rainan ini datang pada Redite (Minggu) Paing Wuku Dungulan atau tepat 3 hari menjelang Galungan.
Saat penyekeban diketahui Sang Bhuta Galungan turun ke bumi untuk menggoda umat manusia untuk berbuat adharma.
Baca Juga: Banten yang Digunakan untuk Pegatwakan, Seluruh Sarana Galungan dan Kuningan Dicabut
Dalam bahasa Kawi, Galungan berarti perang dan bhuta galungan adalah sifat manusia yang ingin berperang.
Secara simbolis ibu-ibu memeram buah-buahan dan membuat tape artinya nyekeb (mengungkung/ menguatkan diri).
Penyajaan
Rainan ini datang pada Soma (Senin) Soma Pon Wuku Dungulan atau 2 hari sebelum Galungan.
Saat rainan ini juga diketahui bhuta Dungulan turun ke bumi untuk menggoda manusia. Bhuta Dungulan ini digambarkan lebih kuat dari Bhuta Galungan.
Dungulan dalam bahasa Kawi berarti Takluk. Bhuta Dungulan ini digambarkan turun kedunia untuk menaklukkan sifat manusia yang ingin menang.