Menolak Bala dan Memohon Keselamatan, Ini Pesan yang Terkandung dalam Tradisi Mekotek di Munggu

- 6 Maret 2024, 16:20 WIB
Serba-serbi Tradisi Mekotek yang diadakan warga Munggu, Badung, Bali.
Serba-serbi Tradisi Mekotek yang diadakan warga Munggu, Badung, Bali. /I Made Bayu Tjahya Putra/Ringtimes Bali

BULELENGPOST.COM - Ada pesan yang terselip dalam tradisi Mekotek di Desa Munggu, Mengwi Badung. Tradisi yang sudah dilaksnaakan secara turun temurun itu juga menjadi daya tarik tersendiri tatkala Hari Raya Kuningan.

Masyarakat dan wisatawan sudah pasti menunggu tradisi yang cukup unik ini. Mekotek merupakan sebuah tradisi yang ada di Munggu, Mengwi, Badung.

Mekotek dilaksanakan pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan. Tradisi yang dikenal juga dengan nama Ngerebek ini digelar setiap 210 hari atau 6 bulan sekali.

Tradisi yang sudah digelar secara turun temurun ini masih dilastarikan dan menjadi daya tarik wisatawan.

Baca Juga: Banyak Hadiah Menarik, Klaim Sebelum Kadaluarsa, Kode Redeem Mobile Legends Selasa, 5 Maret 2024

Namun siapa yang menyangka jika tradisi Mekotek sempat dihentikan pelaksanaannya pada tahun 1915.

Sejarah Mekotek

Dalam situs resmi Dinas Kebudayaan Badung disebutkan tentang sejarag Mekotek, bahwa pada awalnya tradisi ini digelar untuk menyambut prajurit Kerajaan Mengwi.

Prajurit dari kerajaan Mengwi yang baru datang usai menaklukkan kerajaan Blambangan.

Baca Juga: Yuk Cus, Klaim Sebelum Kadaluarsa, Kode Redeem Aktif Blade Ball Selasa, 5 Maret 2024 Segera Tukarkan Sekarang

Dihentikan oleh Belanda

Lalu, pada masa pendudukan Belanda di Indonesia atau masa penjajahan Belanda, tradisi Mekotek dihentikan oleh pemerintakan Belanda pada tahun 1915.

Penghentian ini dilakukan sebagai upaya menghilangkan rasa khawatir akan adanya pemberontakan.

Baca Juga: Gaspoll Teross di Jalan Tol, Kakanda! Ini Kode Redeem Bike Race Clicker 5 Maret 2024

Namun akibat dari penghentian itu, terjadi wabah penyakit yang menakutkan. Sadar akan efek yang terjadi, pemerintah Belanda kemudian mengijinkan kembali digelar Mekotek.

Pelaksanaan Mekotek

Masih dalam sumber yang sama, Mekotek digelar setiap 6 bulan sekali yakni pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan.

Namun pada kesempatan lain, tradisi ini juga dilaksanakan pada Redite Umanis Wuku Langsir atau Manis Kuningan.

Pada awal pelaksanaan, Mekotek ini menggunakan sebuah tombak atau besi yang melambangkan semangat juang.

Baca Juga: Ala Ayuning Dewasa hari baik Hindu Rabu, 6 Maret 2024

Namun seiring perkembangan, bahan ini kemudian diganti menggunakan kayu pulet yang sudah dikupas bagian kulitnya.

Rata-rata panjang dari kayu pulet yang digunakan antara 2 hingga 3,5 meter. Kemudian para peserta wajib menggunakan pakaian adat madia dan berkumpul di Pura Dalem Munggu sebelum melaksanakan tradisi Mekotek.

Peserta Mekotek

Peserta tradisi Mekotek ini berusia antara 12 tahun hingga 60 tahun yang dibagi menjadi beberapa kelompok.

Dalam satu kelompok terdiri dari sekitar 50 orang. Setelah itu, kayu atau tongkat yang dibawa itu dijadikan satu membentuk seperti sebuah gunung atau piramida.

Baca Juga: Ada Banyak Hadiah, Segera Tukarkan Sekarang Kode Redeem Aktif Lords Mobile Selasa, 5 Maret 2024

Kemudian satu orang akan naik kepuncak gunung tersebut dan berdiri di atasnya sembari memberikan semangat.

Selama tradisi Mekotek berlangsung, alunan baleganjur terus dilantunkan, sehingga semakin menambah semarak dan meriah. ***

Editor: Gede Apgandhi Pranata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah