Tari ini yang digarap oleh I Made Rai Widana dan Ni Luh Putu Lastiani, serta Ida Bagus Agung Widnyana sebagai penata iringan itu memang tak ingin mengangkat kisah yang berat. Hal ini, sebagai bentuk edukasi kepada anak-anak, selain sebagai sajian seni untuk menghibur. “Kami menggarap dengan konsep hutan. Kami ingin mengajak semua untuk menjaga hutan sebagai sumber kehidupan,” ucap Rai Widana.
Tradisi ngelawang barong tumbuh dan berkembang dalam komunitas masyarakat Hindu Bali hingga saat ini. Prosesi nglawang secara kasat mata tervisualisasikan ke dalam bentuk iringan-iringan berjalan, berputar dan melingkar serta terus bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Selama perjalanan itu, terjadi jalinan harmonisasi gerak yang sangat kompleks, dan menarik. ***