“Pemerintah, harus ambil langkah untuk mementaskan karya-karya maestro terdahulu. Jangan hanya dalam acara gong kebyar, tetapi dibuatkan acara khusus seperti ini. Kalau bisa diadakan diskusi, FGD mencari narasumber yang bisa menceritakan tokoh tokoh Bali itu,” ungkapnya.
Baca Juga: Dana Dipangkas Eksebisi Tak Ada! Jantra Tradisi Bali Terus Berkembang, Tahun ke-5 ini
Bali masih memiliki maestro lain, seperti Nyoman Kaler yang betul-betul legenda, merupakan guru dari semua koreografer di Bali. Pak Rindi, Wayan Beratha berguru pada Pak Kaler, sehingga Pak Kaler seorang jenius sesungguhnya. Karena, Nyoman Kaler seorang komposer sekaligus seorang koreografer yang ikut mendirikan Kokar Bali di tahun 1960. “Kita harus angkat ini, lalu dimediakan dan didokumentasikan,” ajaknya.
Nah, di dalam PKB ini hanya ada pergelaran karya-karya Pak Rindi saja. Walau, ada gong kebyar yang menampilkan karya maestro-maestro yang lain, tetapi tidak secara khusus. “Perlu disajikan secara khusus, baik biografinya, riwayat hidupnya, pengalaman sang maestro, siapa murid-muridnya, dari mana beliau belajar, itu yang paling penting. Tidak mungkin seorang maestro tanpa belajar. Oleh karena itu, ada guru-guru yang berperan serta,” pungkasnya. ***