Konstruksi PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara Dimulai, Target Beroperasi November 2022

- 3 Agustus 2021, 21:39 WIB
Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) Terapung
Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) Terapung /Dok. Humas PT PLN (Persero)

BULELENGPOST.COM - Komitmen PT PLN (Persero) untuk meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk institusi perbankan internasional.

Salah satunya, melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata yang telah mencapai kesepakatan financial close pada 2 Agustus 2021.

Baca Juga: Dirut Pegadaian Kuswiyoto, Raih 2 Penghargaan CEO 2021
 
Sindikasi tiga bank internasional yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale dan Standard Chartered Bank siap mendanai pembangunan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini dengan nilai sekitar USD 140 juta.

Ditargetkan, PLTS berkapasitas 145 MWAc tersebut akan beroperasi komersial (Commercial Operation Date/COD) pada November 2022.

Baca Juga: 30 Gejala Kanker yang Tidak Boleh Diabaikan

Dalam keterangan resminya di Jakarta saat penyelenggaraan Deklarasi Financial Close Proyek PLTS terapung Cirata 145 MWac yang digelar secara virtual, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menyampaikan, pencapaian tahap financial close ini merupakan hasil dukungan penuh PLN sebagai pembeli listrik PLTS Cirata dan PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali), selaku induk dari PT PJB Investasi (PJBI) dan Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PT PMSE).

 Zulkifli Zaini, Direktur Utama PT PLN (Persero)
Zulkifli Zaini, Direktur Utama PT PLN (Persero) Dok. Humas PT PLN (Persero)

 
Zulkifli pun optimistis pembangkit ramah lingkungan ini bisa beroperasi komersial sesuai jadwal pada akhir 2022. Kehadiran dari PLTS Terapung Cirata akan menjadi revolusi pengembangan EBT di dalam negeri, mengingat pembangkit listrik ini dapat mengimbangi 214.000 ton emisi karbon dioksida.

Turut hadir dalam acara Deklarasi Financial Close, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Imam Soejoedi, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, serta Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab H.E., Husin Bagis.

Baca Juga: Demo Protes COVID-19 Di Berlin, Ratusan Pengunjuk Rasa Ditangkap
 
Pembangunan proyek strategis nasional yang juga masuk dalam pilar "GREEN" transformasi PLN ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23 persen pada 2025.

Halaman:

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma

Sumber: Humas PT. PLN (Persero)


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah