Network
BULELENGPOST.COM - Jumlah koneksi 5G di seluruh dunia diprediksi akan meningkat pesat. Dunia yang segera mendekati seperempat abad 21 menyambut baik teknologi ini dan penadopsiannya akan semakin tertanam dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Dilansir dari Tech Radar, Selasa, 10 Agustus 2021, Juniper Research memperkirakan bahwa jumlah total koneksi 5G akan mencapai 3,2 miliar pada tahun 2026. Sebuah lonjakan yang besar meski 5G baru menyentuh 310 juta pengguna saat ini.
Baca Juga: Platform Aset Kripto Pintu Raih Pendanaan Baru Senilai $35 Juta
Pertumbuhan pengguna teknologi 5G khususnya perangkat seluler didorong oleh sejumlah faktor perilaku konsumen, seperti penggunaan layanan perawatan kesehatan jarak jauh, video game seluler, dan sebagainya.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa kawasan Asia Pasifik akan menjadi bagian yang signifikan dari pertumbuhan ini, dengan area yang akan menyumbang sekitar 60% dari koneksi 5G global, atau dua miliar, pada tahun 2026.
Baca Juga: Digaji Rp591 miliar Per Musim, Akankah Lionel Messi Hijrah ke PSG?
“Operator di China, Jepang, dan Korea Selatan semuanya telah menerapkan biaya berlangganan yang lebih rendah, yang telah mempercepat adopsi 5G, sehingga memungkinkan para pelanggan untuk mencoba menjelajahi layanan baru yang memerlukan konektivitas 5G,” kata rekan penulis laporan Dave Bowie.
Juniper Research mencatat bahwa pertumbuhan besar ini akan memerlukan peningkatan jumlah pengeluaran yang signifikan oleh operator di seluruh dunia dalam infrastruktur 5G.
Baca Juga: Microsoft Mulai Uji Coba Fitur Night Mode di Xbox
