Begini Strategi Jokowi Ubah Struktur Ekonomi Melalui Hilirisasi

- 20 Oktober 2021, 20:32 WIB
Presiden RI, Joko Widodo
Presiden RI, Joko Widodo /Antara News

BULELENGPOST.COM - Setelah dua tahun kepemimpinan periode kedua pemerintahannya, Presiden Joko Widodo kerap menggaungkan program hilirisasi sumber daya alam (SDA) sebagai keniscayaan.

Deindustrialisasi dan perlambatan ekonomi yang terjadi pasca-commodity boom atau era tingginya harga dan permintaan komoditas SDA pada 2009-2014, seharusnya menjadi alarm bahwa Indonesia tak bisa selamanya bergantung pada ekspor bahan mentah.

Keseriusan untuk membangun hilirisasi juga sepatutnya menjadi koreksi kebijakan pemerintah yang kerap mengobral konsesi atas nama pembangunan pada beberapa dekade silam.

Baca Juga: Kabar Baik, Terisa 479 Kasus Aktif Covid-19 di Provinsi Bali Rabu, 20 Oktober 2021

Dilansir dari Antara News, Rabu, 20 Oktober 2021, Indonesia patut mencerna pengalaman pahit Indonesia pascaera commodity boom berakhir. Ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah menyebabkan dorongan ekspor besar-besaran saat harga sedang tinggi. Padahal, harga komoditas selalu berfluktuasi.

Ketika harga komoditas jatuh, Indonesia kembali mengandalkan konsumsi rumah tangga untuk menopang perekonomian. SDA yang begitu melimpah menjadi tidak optimal karena Indonesia tak melakukan hilirisasi.

Alhasil, eksploitasi sumber daya alam yang telah dilakukan besar-besaran tidak menghasilkan nilai tambah, justru malah hanya meninggalkan kerusakan lingkungan bagi masyarakat sekitar di daerah penghasil sumber daya alam.

Perut Bumi yang telah dikeruk hanya menghasilkan barang mentah yang dijual murah ke negara lain. Ironisnya, barang mentah itu kemudian diolah di luar negeri menjadi barang bernilai yang kembali diimpor oleh Indonesia.

Baca Juga: Kasus Positif Covid19 di Indonesia Naik 914 Orang dan Meninggal 28 Orang

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah