Stimulus Biden Untuk Asuransi Kesehatan Akan Segera Berakhir

- 3 Agustus 2021, 13:12 WIB
Biden menandatangani paket kebijakan stimulus terkait COVID-19
Biden menandatangani paket kebijakan stimulus terkait COVID-19 /The Real Deal

BULELENG POST - Paket penanganan besar COVID yang ditandatangani Presiden Joe Biden pada bulan Maret kemarin disiniyalir akan segera berakhir. 

Paket undang - undang itu juga mengatur pemberian cek stimulus $ 1.400 (senilai 10 juta rupiah) dan bantuan asuransi kesehatan gratis kepada jutaan  keluarga di Amerika Serikat setiap bulannya.

Diperkirakan hal itu hanya berlaku sampai ahir tahun 2021. Banyak masyrakat mengaku tidak punya banyak waktu untuk mendaftarkan diri. 

Paket layanan kesehatan tanpa premi serangkaian kebijakan stimulus itu telah tersedia selama sekitar satu bulan terakhir, dan tidak ada batasan pendapatan untuk memenuhi syarat. Tetapi calon penerima bansos harus memenuhi satu persyaratan kelayakan besar.

Baca Juga: Demo Protes COVID-19 Di Berlin, Ratusan Pengunjuk Rasa Ditangkap

Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa, 3 Agustus 2021, calon penerima bansos wajib mendapat persetujuan untuk tunjangan pengangguran selama tahun 2021 agar tetap bisa menikmati jaminan kesehatan gratis selama sisa tahun ini.

Adapun paket tersebut adalah Paket "silver" kelas menengah (bukan kelas atas, tetapi juga bukan kelas bawah) dengan premi bulanan $0 yang dimulai debutnya pada tanggal 1 Juli serangkaian program stimulus COVID.

Sebagai perbandingan, premi Obamacare contohnya di tahun ini adalah $452 per bulan, menurut Yayasan Kaiser Family Foundation

Baca Juga: Digital Pariwisata Bali masih Lemah

Paket layanan kesehatan gratis disediakan oleh perusahaan asuransi swasta. Sebagian dari mereka tetap menarik tarif jasa, ada yang mengurangi  atau bahkan menggratiskan seluruh biaya.

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menghilangkan hambatan keuangan untuk perawatan kesehatan yang komprehensif," kata Chiquita Brooks-LaSure, direktur Centers for Medicare & Medicaid Services, dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu Agensi Brooks-LaSure melalui HealthCare.gov. mengingatkan bahwa tingkat pengangguran tetap tinggi tahun ini karena pandemi terus berlanjut.

Warga yang kehilangan mata pencarian memang diprioritaskan sebagai sasaran utama pemanfataan layanan kesehatan gratis. 

Diperkirakan hampir 3,3 juta warga AS masih menganggur. RUU bantuan pandemi Biden telah memberikan bantuan tambahan kepada warga Amerika yang menganggur, termasuk tunjangan pengangguran yang ditingkatkan hingga awal September.

Meskipun setidaknya separuh dari negara - negara bagian telah memilih mengakhiri program bantuan lebih awal. 

Baca Juga: 4 Faktor Ribuan Pelamar CPNS di Denpasar Tak Lolos Seleksi Administrasi

Sementara itu, berbagai keringanan pajak untuk warga yang menganggur telah menghasilkan tingkat penyerapan pajak yang tidak begitu mengecewakan.

Meskipun paket stimulus layanan kesehatan ini akan berakhir di bulan Desember, beberapa paket bantuan sosial di luar Stimulus Biden diprediksi akan tetap diberlakukan setidaknya sampai tahun 2022.

Baca Juga: Sepele Namun Berbahaya, Aktifitas ini Bisa membahayakan Diri Sendiri

Di lain pihak, HealthCare.gov menjelaskan calon pendaftar  sekarang tidak lagi membayar  lebih dari 8,5% dari pendapatan mereka untuk asuransi kesehatan. Ini turun dari plafon 10% sebelumnya.

"Sampai saat ini, Lebih dari 2 juta orang Amerika telah mendaftar diri sejak dibuka pada 15 Februari. Dari jumlah itu, 1,2 juta telah memilih paket dengan biaya $ 10 atau kurang per bulan, berkat diskon stimulus," jelas Centers for Medicare & Layanan Medicaid.***

 

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Yahoo Finance


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x