BULELENGPOST.COM - Taliban telah melanggar janjinya untuk melindungi perempuan dan hak asasi manusia. Masyarakat internasional melalui PBB meminta pertanggungjawaban atas tindakan tersebut.
“Taliban telah bersumpah untuk menghormati hak-hak perempuan tetapi hak-hak perempuan menghilang dari lanskap,” kata Duta Besar Afghanistan untuk PBB, Nasir Ahmad Andisha kepada Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa.
Baca Juga: Game Indiana Jones Bakal Dirilis Ekslusif di Konsol Xbox
Dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 15 September 2021, Nasir menuduh Taliban melakukan kekejaman yang meluas di Lembah Panjshir, daerah terakhir di Afghanistan yang masih melakukan perlawanan terhadap rezim Taliban.
Dia mengungkapkan tentara Taliban melakukan pembunuhan yang telah ditargetkan untuk eksekusi langsung di tempat, termasuk anak laki-laki.
Menurutnya, penunjukan pemerintahan sementara oleh Taliban telah merusak keragaman politik dan sosial persatuan nasional Afghanistan.
Baca Juga: Perilisan Game Dying Light 2 Ditunda hingga 2022
Kabinet bentukan Taliban itu seluruhnya terdiri dari laki-laki dan sebagian besarnya adalah anggota kelompok etnis Pashtun yang membentuk basis dukungan utama Taliban. Padahal etnis tersebut hanya menyumbang kurang dari setengah populasi Afghanistan.
“Pada saat genting ini dunia tidak bisa tinggal diam. Rakyat Afghanistan membutuhkan tindakan dari komunitas internasional lebih dari sebelumnya,” ujarnya