Berikut Rangkuman Perkembangan Covid-19 di Berbagai Belahan Dunia

- 17 September 2021, 21:29 WIB
Ilustrasi persebaran covid-19 di berbagai belahan dunia
Ilustrasi persebaran covid-19 di berbagai belahan dunia /statnews.com

BULELENGPOST.COM -  Berikut ini adalah fakta terkini terkait pandemi COVID-19 dari berbagai wilayah dunia.

Global
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bank Dunia, dan sejumlah organisasi multilateral menyatakan kekhawatiran mereka bahwa tidak mungkin memvaksinasi minimal 40 persen populasi global pada akhir 2021 tanpa tindakan darurat.

Baca Juga: Krysten Ritter Ambil Bagian dalam Serial Love and Death

Asia Pasifik
- Australia akan mencoba sistem karantina di rumah bagi pelancong internasional yang sudah divaksinasi penuh setelah tiba di Sydney.

- Selandia Baru menangguhkan kebijakan perjalanan bebas karantina dengan Australia selama delapan pekan.

- Pakar mengatakan guncangan ekonomi dan penutupan sekolah lebih dari setahun akibat pandemi telah berdampak pada 68 juta siswa di Indonesia.

- Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengaku telah menerima vaksin penguat (booster). Dia mendesak warga berusia lanjut lainnya untuk menjalani vaksinasi di tengah gelombang baru COVID-19.

Baca Juga: Liburan di Bali, Wajib Coba 10 Makanan Khas Bali yang Enak dan Enak Banget

Eropa
- Spanyol akan memberikan dosis vaksin ketiga kepada penghuni panti jompo dan kelompok rentan lainnya, meski tingkat infeksi di negara itu telah turun ke level terendah sejak Juni.

- Pemerintah Italia menyetujui sejumlah aturan anti COVID-19 paling ketat di dunia. Aturan tersebut mengharuskan para pekerja menunjukkan bukti vaksinasi, hasil tes negatif atau telah pulih dari infeksi.

Baca Juga: Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara Siap Dibangun di Indonesia

Amerika
- Pemerintah federal Brazil ingin menangguhkan vaksinasi COVID-19 bagi remaja, menyusul kematian seorang warga berusia 16 tahun setelah disuntik vaksin dosis pertama. Vaksinasi bagi kelompok remaja di negara itu sudah mencapai 3,5 juta orang.

- Para kepala negara, kepala pemerintahan, dan diplomat yang akan menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan depan tidak diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19.

Baca Juga: Kurangi Konsumsi Minuman Ini jika Sudah Berusia 40 ke Atas

Timur Tengah dan Afrika
- Pemerintah baru Iran telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan perusahaan AS Johnson & Johnson, ketika negara itu menghadapi gelombang kelima pandemi.

Baca Juga: KPK Panggil Lima Saksi Terkait Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida di Pemprov Yogyakarta

Perkembangan Medis
- Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah merevisi izin penggunaan darurat (EUA) bagi campuran antibodi COVID-19 buatan Eli Lily untuk diberikan pada pasien COVID-19 yang berisiko mengalami sakit parah.

- Sebuah studi di Inggris akan menguji respons kekebalan tubuh anak-anak terhadap sejumlah vaksin COVID-19 yang berbeda. Pemerintah berusaha memastikan pendekatan terbaik dalam pemberian dosis kedua pada remaja mengingat adanya risiko kecil peradangan jantung.

Baca Juga: Lisa Blackpink Berikan Bantuan Pendidikan di Kampung Halamannya

Dampak Ekonomi
- Saham-saham Asia stabil pada Jumat setelah mengalami kerugian di awal pekan dan dolar AS bertengger di level tertinggi dalam tiga pekan. Namun, ketegangan politik terkait China dan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global membebani pikiran para investor.

- Aktivitas produksi di Selandia Baru menyusut pada Agustus akibat penguncian wilayah di seluruh negara itu, kata sebuah survei.***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Berbagai Sumber Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x