Limbah Tekstil dari Fast Fashion AS Picu Pencemaran Lingkungan di Ghana

- 19 September 2021, 22:36 WIB
Tumpukan limbah tekstil yang dibuang ke pantai lantaran tidak memungkinkan untuk didaur ulang
Tumpukan limbah tekstil yang dibuang ke pantai lantaran tidak memungkinkan untuk didaur ulang /CBS News

BULELENGPOST.COM - Negara - negara barat dikenal terdepan dalam menyuarakan perubahan iklim dan penyelamatan lingkungan. Namun, limbah yang mereka hasilkan kerap diekspor ke negara-negara berkembang yang justru hanya mencemari lingkungan di negara tersebut.

Munculnya Fast Fashion di Amerika Serikat telah memicu lonjakan limbah pakaian Amerika yang dikirim ke negara-negara berkembang, di mana hal itu mengakibatkan pengendapan stok di pasar barang bekas, mengotori pantai, dan membanjiri tempat pembuangan.

Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP, Quartararo Pertama, Bagnaia Kedua, Mir Ketiga

Ada peningkatan lima kali lipat dalam jumlah pakaian yang dibeli orang Amerika selama tiga dekade terakhir, meski setiap item hanya dipakai rata-rata tujuh kali, menurut laporan.

Hal ini tentu mengakibatkan lebih banyak pakaian mubazir yang dibuang sia-sia dari sebelumnya.

Dikutip dari CBS News, Minggu, 19 September 2021, banyak orang Amerika menyumbangkan pakaian bekas mereka untuk amal, dengan asumsi bahwa pakaian-pakaian itu akan digunakan kembali.

Baca Juga: Mulai Besok, Kantor Pemerintahan dan Mal Pelayanan Publik Terapkan Aplikasi PeduliLindungi

Tetapi dengan meningkatnya jumlah barang yang dibuang, dan kualitas produkproduk fast fashion yang buruk, mengakibatkan semakin sedikit pakaianyang dapat dijual kembali.

Tak ayal jutaan pakaian dimasukkan ke dalam kontainer dan dikirim ke luar negeri setiap tahun.

Halaman:

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: CBS News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x