BULELENGPOST.COM - Serangan bom bunuh diri di satu masjid, kota Kunduz, Afghanistan telah menewaskan sedikitnya 50 orang.
Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu 9 Oktober 2021 para pejabat setempat menyebut bom tersebut merupakan serangan paling mematikan sejak kepergian Pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan.
Puluhan mayat terlihat berserakan di dalam masjid Said Abad, yang digunakan oleh komunitas minoritas Muslim Syiah. Disamping itu lebih dari 100 orange terluka dalam ledakan di kota utara.
Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) cabang Khorasan atau ISIS-K mengklaim berada di balik serangan itu. Kaum ekstremis Muslim Sunni sejak lama telah menargetkan Syiah yang dianggap sesat.
Baca Juga: Berikut Kode Redeem Call of Duty Mobile 9 Oktober 2021 Berhadiah Skin Senjata Gratis
ISIS-K, afiliasi regional Afghanistan dari kelompok IS yang menentang keras pemerintah Taliban, telah melakukan beberapa pemboman baru-baru ini, sebagian besar di timur negara itu.
Seorang pengebom bunuh diri ISIS dilaporkan meledakkan rompi peledak saat jamaah berkumpul di dalam masjid untuk salat Jumat.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran Telegramnya, ISIS mengatakan bahwa seorang pengebom bunuh diri ISIS meledakkan rompi peledak di tengah kerumunan jamaah Syiah yang berkumpul di dalam masjid.
Pernyataan itu mengidentifikasi pengebomnya bernama “Muhammad al-Uyguri”. Nama belakang pelaku menandakan bahwa dia dari minoritas Uighur di China.
Baca Juga: Tidak Banyak yang Mengetahui Makna, Arti dan Aturan untuk Logo Pos Indonesia
Mulawi Dost Muhammad, kepala keamanan Taliban di Kunduz, menuduh para penyerang mencoba menimbulkan masalah antara Syiah dan Sunni, dan bersikeras tidak ada perselisihan antara Taliban dan kelompok minoritas.