Belum Genap Sebulan Buka Perbatasan, Australia Catatkan Kasus Pertama Varian Omicron

- 29 November 2021, 14:11 WIB
Australia akan meninjau rencananya untuk membuka kembali perbatasan bagi migran dan pelajar terampil mulai 1 Desember 2021
Australia akan meninjau rencananya untuk membuka kembali perbatasan bagi migran dan pelajar terampil mulai 1 Desember 2021 /Reuters

BULELENGPOST.COM - Pemerintah Australia tengah mengkaji kembali rencana untuk membuka kembali perbatasan bagi pekerja migran terampil dan pelajar mulai 1 Desember.

Hal itu setelah Australia melaporkan kasus pertama virus corona varian Omicron. Dua orang yang tiba di Sydney dari Afrika bagian selatan terbukti positif terinfeksi varian baru tersebut pada Minggu, 28 November 2021.

Kabar tersebut diperoleh ketika pejabat Australia memerintahkan karantina 14 hari untuk warganya yang kembali dari sembilan negara Afrika.

Dilansir dari Reuters, Senin, 29 November 2021, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menilai pemberlakuan karantina di hotel selama dua minggu bagi pelancong asing masih terlalu dini untuk dilakukan

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile 29 November 2021: Gun Skin, Legendary Outfit, dan Diamond Gratis

Ia mendesak orang-orang untuk tetap tenang karena data yang ada belum sepenuhnya memastikan tingkat keparahan, penularan, dan resistensi vaksin dari varian Omicron.

"Jadi kami hanya mengambil satu langkah pada satu waktu, mendapatkan informasi terbaik, membuat keputusan yang tenang dan masuk akal," kata Morrison kepada Nine News, Senin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan Omicron sebagai "varian yang perlu diwaspadai". Omicron berpotensi lebih menular daripada varian-varian sebelumnya.

Namun, para ahli belum tahu apakah varian itu akan menyebabkan COVID-19 yang lebih atau kurang parah dibandingkan dengan jenis lainnya.

Baca Juga: Baru! Kode Redeem Genshin Impact 29 November 2021 Gratis Primogems

Morrison mengatakan komite keamanan nasional akan bertemu pada Senin malam untuk menilai relaksasi pembukaan kembali perbatasan yang dijadwalkan mulai Rabu mendatang.

Menteri Kesehatan Federal Greg Hunt mengatakan dia telah meminta kelompok penasihat imunisasi Australia untuk meninjau kerangka waktu untuk suntikan penguat COVID-19.

Sekitar 87 persen penduduk Australia yang berusia di atas 16 tahun telah divaksin lengkap. Angka itu di atas prosentase vaksinasi di Amerika Serikat, Inggris, dan banyak negara di Eropa Barat.

Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan 1 Juta Dosis Vaksin Pfizer dan AstraZeneca

Pejabat kesehatan di New South Wales mengatakan tiga orang yang tiba pada Minggu dari Afrika bagian selatan telah dites positif COVID-19 dan pengurutan genom sedang dilakukan untuk memeriksa apakah mereka terinfeksi dengan varian Omicron.

Omicron muncul ketika kota-kota terbesar di Australia seperti Sydney dan Melbourne mulai mengizinkan masuk warga yang divaksin dari luar negeri tanpa karantina mulai 1 November 2021.

Kedua kota itu telah memperketat aturan perjalanan dan semua pelancong internasional diperintahkan untuk dikarantina selama 72 jam.

Negara bagian lain belum membuka perbatasan mereka untuk pelancong asing karena tingkat vaksinasi yang bervariasi.

Australia sejauh ini mencatat sekitar 209.000 kasus virus corona dan 1.997 kematian sejak pandemi dimulai.***

Editor: Bagus Putu Ardha Krisna Putra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah