Selanjutnya, pesawat itu sempat berusaha naik sebentar sekitar 20 detik, tapi akhirnya jatuh saat berada pada ketinggian 0,98 km atau 3.225 kaki.
Baca Juga: Tersisa 881 Kasus Aktif Covid-19 Provinsi Bali Selasa, 22 Maret 2022
Keterangan seorang warga setempat yang bermarga Li kepada media lokal Beijing Youth Daily menuturkan bahwa pada Senin, 21 Maret 2022 siang sekitar pukul 14.00 waktu setempat, dirinya yang sedang mengemudi tiba-tiba melihat sebuah pesawat terjatuh dari udara di depan matanya.
"Pesawat itu jatuh secara vertikal dari langit. Meskipun saya jauh, saya masih bisa melihat bahwa itu adalah sebuah pesawat," tutur Li.
"Pesawat itu tidak mengeluarkan asap saat jatuh, pesawat itu jatuh ke pegunungan dan memicu kebakaran, dan kemudian banyak asap mengepul keluar," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Editor Aerospace Knowledge yang berbasis di Beijing, Wang Ya'nan, menuturkan kepada Global Times bahwa menilai dari data penerbangan, tidak ada informasi untuk mengindikasikan pilot melakukan kontak apapun dengan kontrol di daratan.
Wang memperkirakan pesawat kemungkinan mengalami mati mesin pada ketinggian jelajah, yang membuat pilot kehilangan kendali atas pesawat.
Baca Juga: Karir dan Keuangan Zodiak Capricorn, Aquarius dan Pisces berlaku Rabu, 23 Maret 2022
Situasi itu, sebut Wang, bisa menjadi kegagalan teknis yang sangat serius di mana pesawat mau tidak mau harus mengalami penurunan ketinggian dalam kecepatan tinggi.
Namun demikian, tambah Wang, penyebab spesifik dari kecelakaan ini hanya bisa diketahui hingga kotak hitam pesawat ditemukan dan dianalisis. Tanda tanya besar masih ada.