Baca Juga: Berikut 20 Negara yang dapat Tiket Lolos Piala Dunia Qatar 2022
Serupa dengan Callamard, Direktur Amnesty Internasional di Eropa Timur dan Asia, Marie Struthers, mengatakan hal serupa.
"(Peneliti di Ukraina) telah mencatat penggunaan taktik yang sama sebagaimana di Suriah dan Chechnya, termasuk serangan ke warga sipil dan penggunaan kekuatan militer yang dilarang hukum internasional," jelas Struther di Paris.
Kondisi yang sama antara Suriah dan Ukraina salah satunya terlihat dari pengepungan kota Mariupol dan Aleppo. Kota Aleppo hancur lebur karena bantuan pasukan Rusia pada 2011 lalu.
Selain itu, menurut laporan pejabat Mariupol, ledakan terdengar setiap sepuluh menit. Kondisi di wilayah ini juga jauh untuk disebut manusiawi. Mereka tak bisa mengakses air, makanan dan obat-obatan.
Baca Juga: Inilah Profile Chris Rock dari Stand Up hingga Sutradara, Komedian yang Ditampar Will Smith
Menurut Callamard, kelompok-kelompok hak asasi manusia yang telah mengamati situasi di Ukraina mengatakan di titik tersebut merupakan peningkatan kejahatan perang.
Ia menyalahkan kesombongan Rusia dan sistem internasional yang lumpuh serta sanksi memalukan dari banyak lembaga termasuk Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Dewan Keamanan PBB akan lebih tepat disebut Dewan Ketidakamanan PBB. (Mereka gagal bertindak) cepat menghadapi kekejaman," tegas Callamard.
Ledakan yang terus terjadi di Ukraina semakin menambah jumlah korban jiwa. Menurut catatan PBB, korban tewas mencapai setidaknya 1.119 warga, dan 1,790 terluka sejak invasi berlangsung.***