3.642 Rumah Terendam Banjir di Kalimantan Tengah

26 September 2021, 20:45 WIB
Banjir merendam 3.642 di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah /Dok. BNPB

BULELENGPOST.COM - Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari mengakibatkan Banjir dan merendam sekitar 3.642 rumah penduduk serta 13.638 jiwa terdampak.

Banjir tersebut merendam rumah penduduk di wilayah di Kab. Gunung Mas Prov. Kalimantan Tengah dengan lokasi Kec. Kurun, Kec. Tewah, Kec. Mihing Raya, Kec. Sepang, Kec. Rungan Hulu, Kec. Rungan, Kec. Rungan Bara, Kec. Manuhing, Kec. Manuhing Raya, Kec. Kahayan Hulu Utara, Kec. Damang Batu, dan Kec. Miri Minasa.

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Kalimantan Tengah terdapat 3.642 unit rumah terdampak. Pihak BPBD BPBD Kab.

Baca Juga: Meningkat, Objek Wisata di Bali Mulai Dikunjungi Wisatawan

Baca Juga: PON XX Papua, Tim Kriket Papua Sukses Raih Medali Emas Pertama

Gunung Mas telah melakukan Penyaluran bansos untuk hari ini dilaksanakan ke Kel. Teweh yang sudah tersalur 7.250 kg Beras.

Status tanggap darurat banjir di perpanjang dari 16 September s/d 30 September 2021. Kondisi terkini dilapangan, daerah yang masih terendam banjir adalah Kecamatan Rungan Hulu, akan tetapi kondisi air sudah mulai surut.

Berdasarkan informasi BMKG Berlaku 01 September 2021 pukul 07.00 wib s/d 02 September 2021 pukul 07.00, yang berpotensi dampak hujan lebat untuk dampak Banjir/Bandang dapat terjadi di wilayah Kalimantan Tengah dengan Status Waspada (signature.bmkg.go.id).

Baca Juga: Amin Rais: DPD dan DPR Tak Berdaya Mengontrol Jalannya Pemerintahan

Baca Juga: KontraS: Tindakan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti adalah Bentuk Kontrol Kepada Pejabat Publik

BPBD Prov. Kalimantan Tengah meneruskan informasi Peringatan Dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kab/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait di Kab/Kota dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hydrometeorologi.

BNPB menghimbau untuk seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan, potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi. ***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma

Tags

Terkini

Terpopuler