10 Ton Gurita Beku Pulau Simeulue Aceh Tembus Pasar Jepang

- 24 September 2021, 22:40 WIB
Pelepasan ekspor Gurita Beku di Pulau Simeulue, Aceh
Pelepasan ekspor Gurita Beku di Pulau Simeulue, Aceh /Dok. KKP.go.id

BULELENGPOST.COM - Sebanyak 10.260 kg gurita beku asal Pulau Simeuleu, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh menembus pasar Jepang.

Hal tersebut disampaikan Rina, Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) seperti dilansir dari laman kkp.go.iid pada Jumat, 24 September 2021.

Ia mengatakan ekspor komoditas gurita beku ini merupakan yang pertama dari Kabupaten Simeuleu.

Baca Juga: Daftar 7 Museum di Kota Denpasar

"Hari ini kami laporkan bahwa kita akan melepas ekspor pertama kali dalam sejarah BKIPM Aceh yaitu ekspor produk perikanan gurita beku," kata Rina.

Rina menambahkan, keberhasilan ekspor senilai Rp885.903.920 ini berkat sinergitas para pemangku kepentingan mulai dari BKIPM, Pemda Simeuleu, Perum Perindo, serta Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP).

Dimulai dari Perum Perindo yang bertindak sebagai Unit Pengolah Ikan (UPI) yang menggunakan internal cold storage (ICS) yang dibangun KKP melalui Ditjen PDSPKP.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Bali pada Sabtu, 25 September 2021

Sementara Bupati Simeulue, Erly Hasyim berharap ekspor perdana dari Simeulue ke Jepang ini bisa menjadi momentum kebangkitan sektor kelautan dan perikanan di wilayahnya.

Dia menegaskan jajarannya berkomitmen menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai penopang ekonomi andalan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adanya hibah dari KKP berupa 1 unit ICS tahun 2017 juga dianggap telah memberikan dampak ekonomi pada sektor hilir bagi pelaku usaha perikanan dan Pemda Simeulue yang salah satunya berdampak terhadap peningkatan ekspor komoditas hasil perikanan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Baca Juga: Tahun ini, Kemendikbudristek Targetkan 308 Perguruan Tinggi Swasta Dimerger

"Peningkatan volume dan nilai produksi perikanan Simeulue terus digenjot melalui bantuan sarana dan prasarana perikanan sehingga komoditas unggulan perikanan Simeulue mampu memenuhi pasar lokal dan dapat bersaing dan diterima di pasar internasional," terang Erly.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya untuk memfasilitasi para pelaku usaha perikanan agar dapat eksis di pasar dunia dalam bentuk pendampingan, sertifikasi, profiling potensi pasar, hingga memperkuat peran sebagai quality assurance dari produk yang dihasilkan pelaku usaha.

Baca Juga: Tips Aman Melakukan Perawatan Diri di Tengah Pandemi Covid-19

Tak hanya itu, Menteri Trenggono juga mengajak pelaku usaha untuk menerapkan prinsip sanitasi dan higiene yang baik dalam proses produksi serta memastikan bahan baku perikanan yang dipakai bukan hasil kegiatan illegal fishing maupun destructive fishing.

"Dengan demikian produk yang dihasilkan memiliki jaminan mutu sehingga mampu bersaing di pasar global," pungkas Menteri Trenggono. ***

Editor: Putu Ariek Putra Wijaya Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x